TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berharap agar Presiden Jokowi punya kesempatan untuk mengungkap pelaku penyerangan dirinya dalam sisa pemerintahan dirinya yang kurang lebih tinggal satu tahun lagi sebelum Pilpres 2019.
Ia berharap Presiden Jokowi bisa mengungkap kasus tersebut secara tuntas dan tidak setengah-setengah.
Hal itu dikatakan Novel usai hadir sebagai pembicara dalam Diskusi Berseri Madrasah Anti Korupsi seri XXIII yang diadakan Pimpinan Pusat Muhamadiyah bertema Mencari Capres Anti Korupsi.
"Saya berharap Pak Jokowi punya kesempatan untuk merealisasikan janjinya untuk mengungkap ini. Tentunya mengungkapnya bukan setengah-setengah tapi dengan tuntas," kata Novel di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat pada Selasa (17/7/2018).
Baca: Bantahan Dahnil Simanjuntak kepada Mahfud yang Menyebut Kesuksesan Polri, Pilkada hingga Kasus Novel
Ia khawatir Presiden Jokowi atau siapapun menjadi enggan untuk mengungkap pelaku kasus penyerangan terhadapnya karena ada pihak-pihak yang dinilai telah berjasa.
"Saya khawatir ada pihak-pihak yang karena jasanya kemudian membuat presiden atau siapapun menjadi enggan atau tidak berani untuk mengungkap," kata Novel.
Sebelumnya, Novel disiram air keras yang menyebabkan wajah dan matanya terluka di dekat masjid di sekitar rumahnya usai menunaikan salat subuh pada Selasa (11/4/2017).