Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK) adalah suatu Lembaga Kesehatan yang mempunyai 4 unit usaha di bidang Pelayanan Kesehatan (RSIA Budi Kemuliaan), Pendidikan ( Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Kemuliaan), Pelatihan (Lembaga Pelatihan Budi Kemuliaan) dan Penelitian (Lembaga Penelitan Budi Kemuliaan), yang didirikan oleh Perkumpulan Budi Kemuliaan” pada tahun 1912 terinspirasi dari tulisan Ibu Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Visi LKBK adalah menjadi Lembaga Kesehatan yang diakui mampu menyediakan upaya pelayanan terbaik yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, dengan semangat pengabdian dan kekeluargaan, untuk memuliakan perempuan yang diberi amanah oleh Allah SWT untuk melahirkan generasi baru yang berkualitas dan berakhlak Mulia Tata kelola dan Kepemimpinan yang baik telah membawa LKBK ada untuk melayani masyarakat selama lebih dari satu abad.
Sehubungan dengan berakhirnya masa tugas/kepemimpinan Direktur LKBK periode 2014-2017 dan dalam rangka upaya melanjutkan upaya meningkatkan kualitas pelayanan, LKBK mengadakan upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Direktur LKBK periode 2014-2017 kepada Direktur periode 2018-2021, sebagai langkah awal untuk mulai melaksanakan tugas dan amanah sebagai Direktur LKBK.
Dr. Mohammad Baharuddin, SpOG, MARS, selaku Direktur terdahulu, yang telah meletakkan dasar-dasar yang baik dan kokoh dalam membangun platform bersama seluruh keluarga besar Budi Kemuliaan, untuk memperkuat upaya dalam mencapai visi LKBK . Beliau telah menghantarkan LKBK ke kancah Internasional dan Nasional. Dalam 5 tahun terakhir ini LKBK sudah bekerja di 6 Provinsi (150 Rumah Sakit dan 300 Puskesmas) dalam gerakan memuliakan perempuan dan generasi baru yang akan datang, dalam program Expanding Maternal Neonatal Survival (EMAS). Selanjutnya program ini diperluas oleh Budi Kemuliaan ke Indonesia Timur (Ternate, Tidore, Ambon dan Papua).
Alhamdulillah LKBK sampai saat ini sudah berdiri lebih dari satu abad, hal ini tidak lepas karena Kebijakan Budi Kemuliaan yang terus menerus mengimplementasikan Tata Nilai dari Pemikiran Ibu RA Kartini yang diterjemahkan ke dalam :
1. Kebijakan Pelayanan Kesehatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat dengan mengedepankan akhlak mulia.
2. Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Reproduksi dirancang untuk menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti luhur, intelegensia tinggi dan tetap berkepribadian bangsa.
3. Kebijakan Penelitian dirancang berbasis komunitas dan berkesinambungan untuk kepentingan masyarakat. Semua kebijakan ini akan terus dilanjutkan sesuai dengan visi, misi, tata nilai, roadmap dan falsafah Budi Kemuliaan.
Ke depan, dengan Direktur yang baru dr. Fahrul W. Arbi, SpA, MARS dengan berbagai tantangan yang semakin kompleks, baik eksternal maupun internal LKBK, Insya Alloh LKBK akan terus berkhidmat kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI tiidak hanya dalam kekhususan Ibu dan Anak, tetapi akan lebih luas lagi sebagai Rumah Sakit Umum (RSU) dengan unggulan maternal dan neonatal. Pengembangan Pelayanan menuju RSU dengan menambah pelayanan Klinik Kulit, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Mata, Klinik Gizi , Klinik Fetomaternal, Klinik Jantung, Klinik Tumbuh Kembang dan Rehabilitasi Medik, Klinik Psikologi serta Medical Check Up. Sehingga akan semakin banyak berperan dalam berkontribusi dalam pelayanan masyarakat.
Kegiatan Serah Terima Jabatan (SERTIJAB) ini dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Suku Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, Kepala Puskesmas, Ketua Organisasi Profesi, Asuransi, Rekanan, dan Internal Karyawan LKBK.