Dia menjelaskan tidak butuh waktu panjang bagi PDIP untuk merangkul pria yang juga pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Partai Hanura itu. Hanya beberapa kali pertemuan, keduanya sepakat untuk bersama.
"Tidak usah heran lah. Kita kan juga sudah kenal sejak lama. Prosesnya juga cepat kok," ungkapnya.
Dirinya juga tidak menampik bahwa masuknya pria asal Bogor itu sekaligus membuktikan PDIP memiliki kedekatan dengan alim ulama.
Anggapan bahwa PDIP tidak memiliki santri atau tidak mempunyai kader dari komponen agama, adalah tidak benar.
"Ya jadi salah satu bentuk saja untuk mereduksi anggapan kalau kita tidak dekat dengan ulama. Buktinya, Ustaz Yusuf gabung ke kita," kata Andreas di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/7).
Bukan hanya Yusuf Supendi, Andreas mengatakan banyak santri dan ulama yang diusung untuk maju di pileg 2019. Hanya saja, tidak banyak orang yang mengetahui dan paham soal itu.
"Kalau mau dilihat lebih lanjut sih banyak, banyak sekali. Tapi, orang banyak tidak tahu. Maka, kami di sini beri tahu kalau ada loh kader kita yang jadi ulama, ada dari kalangan santri, ada dari pemuda pesantren juga. Beberapa yang terkenal juga ikut sama kita," tandasnya.(ryo)