News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

16 Bulan Kasus Novel, Polisi Belum Temukan Titik Terang

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengikuti nonton bareng dan diskusi 'Menolak Diam' memperingati 1 tahun kasus teror air keras terhadap Novel Baaswedan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018). Dalam keterangannya, Novel kecewa teror air keras yang menimpanya hingga kini belum terungkap meski telah setahun berlalu serta berharap pihak keamanan hingga Presiden memberi perhatian khusus atas segala teror yang dialaminya serta pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, masih gelap gulita. 16 bulan berlalu, polisi masih belum menangkap pelaku.

Novel Baswedan disiram air keras pada 11 April 2017 oleh dua orang berboncengan sepeda motor. Penyerangan usai Novel pulang salat subuh di Masjid Al-Ikhsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca: Novel Minta setiap Penyerangan ke Penyidik KPK Harus Diungkap

Perkembangan kasus masih buram. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyebut, penyidik kepolisian masih mencari pelaku.

"Ya tentunya kita masih tetap mencari, kita tetap mencari informasi, periksa saksi-saksi seperti apa di situ," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Pihak kepolisian tak merinci perkembangan kasus. Tak ada bukti baru yang ditemukan. Meski sudah melakukan olah tempat kejadian perkara berulang kali.

Baca: Foto Bersama Sri Mulyani, Ternyata Tasya Kamila Punya Panggilan Khusus

"Ya tentunya kita sudah dari TKP sampai ke luar kita cari semua. Olah TKP awal, pemeriksaan saksi," kata Argo.

Catatan terakhir, polisi telah melakukan empat kali olah tempat kejadian perkara, memeriksa lebih dari 60 saksi, 50 rekaman CCTV, dan 100 toko kimia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini