Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad meminta pimpinan KPK agar penyidik senior Novel Baswedan tidak dimutasikan ke tempat lain.
Diketahui hari ini, Jumat (27/7/2018) Novel kembali bekerja setelah 16 bulan absen, karena harus menjalani perawatan mata di Singapura setelah disiram air keras.
Baca: Kemenkumham Siapkan Petugas dan WBP Terampil di Bidang Jasa Kontruksi
"Atas nama alumni, saya mohon kepada pimpinan yang ada sekarang supaya Novel jangan dimutasikan ke tempat lain. Novel harus tetap sebagai penyidik karena kalau Novel dimutasikan kita kalah oleh para koruptor dan itu yang diinginkan," tegas Abraham Samad di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Tidak hanya itu, Abraham Samad juga mendesak pemerintah untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Abraham Samad merasa TGPF diperlukan untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras.
"Mari terus satukan kekuatan mendorong pemerintah untuk membentuk TGPF," tegasnya.