News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketika Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Mahfud MD Saling Memuji

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Mahfud MD menjelang penyampaian Orasi Kebangsaan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (21/7/2018) malam.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan kini sangat langka menemukan pemimpin yang mampu melintas batas suku, agama, ras, dan budaya seperti Bung Karno.

"Pemimpin yang tidak hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya, tapi juga melakukan pergumulan dengan orang lain dan bangsanya," ujar Sultan saat memberikan sambutan menjelang penyampaian Orasi Kebangsaan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (21/7/2018) malam.

Di tengah kelangkaan pemimpin seperti itu, Sultan menilai Yogyakarta dan Indonesia beruntung memiliki seorang tokoh seperti Mahfud MD.

"Pak Mahfud memiliki karakter yang sederhana, jujur, lugas, dan tegas, tapi selalu bersikap tasammuh, ciri ahlussunnah wal-jamaah, dan seorang pelintas batas yang pandai bernegosiasi," ujar Sultan di depan sejumlah tokoh seperti Buya Syafii Maarif dan pejabat di lingkungan Provinsi DIY.

Baca: Rizieq Shihab Berharap Pasangan Capres-Cawapres Berasal dari Kelompok Nasionalis Religius

"Pak Mahfud juga mewakili karakter umumnya orang Madura yang berani bertarung. Pak Mahfud adalah seorang petarung," lanjut Sultan memuji Mahfud MD yang malam itu hadir menyampaikan Orasi Kebangsaan “Jogja Gumregah untuk Indonesia” dengan tema Mengukuhkan RI dan Pancasila.

Saat tampil membawakan orasi, Mahfud mengaku tidak menyangka pidato Sultan menyinggung soal sosoknya.

Di mata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Sultan justru adalah pribadi yang penting untuk diteladani oleh pemimpin di masa kini.

Mahfud lalu mengisahkan, suatu waktu Sultan menghubungi dirinya untuk meminta bantuan dan pemikirannya.

Baca: Bupati Zainudin Hasan Mengaku Terima Uang dari Kontraktor untuk Kegiatan Tarbiyah

"Saya jawab baik pak, saya segera menemui Bapak. Tapi Sultan menjawab jangan Pak Mahfud, saya yang menemui Bapak karena saya yang membutuhkan bantuan," ujar Mahfud menirukan pernyataan Sultan kala itu.

Gubernur DIY itu akhirnya datang menemui Mahfud di kantornya, di Kampus Universitas Islam Indonesia.

 Anggota Badan Pengarah BPIP ini pun mengisahkan saat dirinya ditunjuk sebagai menteri oleh Presiden Gus Dur.

Ketika itu, banyak yang bertanya, meragukan, bahkan menghujat dirinya karena tidak cukup dikenal oleh publik secara nasional.

Baca: Seorang Pegawai BUMN Diduga Donatur Dua Teroris Ditangkap di Pekanbaru

"Lalu saya meminta waktu untuk bertemu Ngarso Dalem. Saya sampaikan, pak saya rakyat bapak, ingin bertemu," ujar Mahfud.

Sultan kemudian menerima Mahfud dan mendorongnya untuk menerima permintaan Presiden Gus Dur tersebut.

"Jadi orang yang pertama kali saya temui saat saya ditunjuk menjadi menteri oleh Presiden Gus Dur adalah Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X," ujar Mahfud yang kini menjadi Ketua Dewan Penasehat Gubernur DIY disambut tepuk tangan oleh para tamu dan pejabat yang hadir pada malam itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini