Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Bapak Angkat Indonesia (Asbakin) menandatangani kerja sama dengan Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) dalam upaya meningkatkan pemerataan dan efisiensi penyaluran kredit bagi para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha mikro di desa desa.
Asbakin merupakan wadah pendampingan bagi UMKM yang selama ini masih kesulitaan memperoleh akses permodalan maupun akses pasar secara luas. Sedangkan RKIH berkomitmen membangun ekonomi pedesaan dan akar rumput untuk menghapus kesenjangan .
Pengusaha kecil harus dibuat menjadi besar, dan yang sudah besar menjadi lebih besar lagi, “ jelas Ketua Umum RKIH Kris Budihardjo dalam sambutannya seusai penandatanganan kerjasama dengan Asbakin di Grand Cempaka Hotel, Jakarta Puisat, Sabtu (11/8/2018) malam.
Dari lima point kesepakatan yang ditandatangani, disebutkan, keduanya bersinergi membangun menyalurkan permodalan dari pemerintah dan lembaga lainnya dengan pola program kemitraan yang tepat, terarah, dan terukur untuk berbagai bidang usaha.
Tahun 2018, menurut Kris, pemerintah menggelontorkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 116 triliun, sebagai upaya untuk memacu pertumbuhan dan mendorong pemerataan ekonomi, yang menjadi program andalan Presiden Jokowi.
Asosiasi Bapak Angkat Indonesia (Asbakin) mengorganisir 81 bapak angkat dan menangani 41 ribu UKM di seluruh Indonesia. Asbakin bukan bank dan bukan LSM, melainkan lembaga penyalur kredit dan pendampingan bagi UKM agar bisa mandiri dan menggerakan ekonomi di desa desa.
“Lembaga kami non politik, siap kerjasama dengan pihak mana pun dan bergiat di semua propinsi. Terbesar di Jawa Barat, “ kata Willy Alegra Sampurna, selaku ketuanya. “RKIH fokus dengan kebijakan makro di pusat, sedangkan Asbakin yang menyalurkan untuk menghidupan ekonomi mikro di daerah daerah, “ kata Kris Budiardjo menegaskan.
Sementara Sekretaris Asbakin Antonius Bayu Putra, menambahkan dua tahun terakhir organisasinya membantu pemerintah dalam menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) agar tepat sasaran dan memaksimalkannya. "Kami berkomitmen untuk memangkas gap pelaku usaha mikro dengan pasar, yang selama ini dikuasai oleh tengkulak, “ pungkas Antonius Bayu Putra usai acara.