TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paska pendaftaran 2 pasang calon presiden dan cawapres, Ikatan Alumni Nahdlatul Ulama Al-Azhar Mesir (IKANU) mengimbau masyarakat mengedepakan politik kasih sayang (rahmah).
Sebagaimana diketahui kedua kubu mulai bertarung keras di dunia maya.
Sekjen IKANU, HM. Anis Mashduqi, mengamati, usai pendaftaran bakal capres-cawapres perilaku masyarakat Indonesia khususnya di dunia maya sangat memperihatinkan.
Ia mencontohkan KH. Makruf Amin sudah mulai diserang personal seperti usia dan status keulamaannya.
Hal ini akan sangat potensial memicu politik kebencian antar sesama anak bangsa dan adu domba.
IKANU mengajak masyarakat untuk lebih mengedepankan politik menyayangi antar sesama anak bangsa.
“Harusnya masyarakat lebih mengedepankan dukungan dengan urun rembug gagasan besar pembangunan Indonesia, bukan malah menyerang personal,” tuturnya, Senin (13/8/2018).
IKANU Al-Azhar meminta semua elite membantu mendinginkan suasana agar serangan personal dapat dihentikan.
Kontestasi pilpres harusnya membuat masyarakat kita menjadi lebih maju, beradab dan bermartabat.
“Jangan sampai kontestasi pilpres justru merusak sendi-sendi kebangsaan dan akhlak masyarakat kita yang sebagian besar adalam muslim. Ini pertaruhan bangsa sejauh mana masyarakat dewasa menghadapi sebuah momentum politik,” tambahnya.