TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setahun sudah berlalu, pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan ternyata masih "merdeka" bebas berkeliaran.
Lantas bagaimana komentar Novel?
Ditemui di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2018) usai upacara kemerdekaan, Novel menyatakan merasa prihatin.
"Saya sangat prihatan kenapa kok seperti ini tidak diungkap dan tentunya saya berharap tidak sekedar itu saja, serangan kepada orang-orang KPK bukan cuma saya yang lain-lain juga ada, ada beberapa dan bahkan tidak diungkap juga," ujarnya.
Terkait penyerangannya, Novel juga meminta agar pimpinan KPK mau membuka fakta-fakta beragam penyerangan pada insan KPK, sehingga kedepan penyerangan tidak kembali terjadi.
"Apabila itu dilihat, dilaporkan, diproses apapun bentuknya itu ada efek jera bagi pelaku-pelaku. Karena sampai sekarang bukan hanya penyerang kepada saya yang dibiarkan berkeliaran tapi penyerangan-penyerangan yang lain pun juga dibiarkan. Ini yang menurut saya terlalu, di tengah kita yang katanya betul-betul mau fokus atau mendukung pemberantasan korupsi tapi hal ini juga dibiarkan," papar Novel.