TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kebaya putih khas jawa saat menjadi inspektur upacara peringatan kemerdekaan republik indonesia di Kementerian Keuangan dan saat mengikuti upacara di Istana Negara.
Ditemui di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelum beranjak ke Istana Negara, Sri Mulyani menyebutkan kebaya yang digunakan merupakan rancangan dari desainer muda Didiet Maulana.
Baca: Foto-foto Pejabat Negara Pakai Busana Adat Saat Upacara di Istana Merdeka, dari Aceh Sampai Maumere
"Bajunya dari Didit Mulyana hari ini," kata Sri Mulyani di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).
Sri Mulyani menyebut ada beberapa pakaianya yang dibuat oleh pemilik brand Ikat Indonesia itu. Sri Mulyani pun mengakui kalau Didiet Maulana adalah desainer favoritnya.
"Ada bebrapa pakaian, Didiet termasuk favorit saya," ujar Sri Mulyani.
Baca: Hubungan Membaik, Rusia akan Buka Jalur Feri dari Krimea ke Turki
Melalui instagram pribadinya Didiet Maulana, @didietmaulana menceritakan konsep yang ia terapkan pada kebaya Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu terinspirasi dari kebaya lawas tahun 1920 yang penuh dengan bordiran.
Kebaya dipasangkan dengan selendang organdi sulam tangan model Buketan yang terinspirasi dari motif bunga di batik Lasem yang dikenakan sebagai bawahannya.
"Batik Lasem yang dipakai Ibu Sri Mulyani adalah batikk tulis tangan yang dikerjakan oleh para seniman batik di Lasem, Jawa Tengah, bertema Kain Lasem Tiga Negeri Buketan yang klasik," tulis Didiet Maulana.
Masih dari instagram Didiet Maulana, ia menjelaskan kalau Kain Lasem memiliki pesan kedamaian dalam keberagaman dengan menonjolkan warna merah yang melambangakn kehangatan, warna cokelat yang melambangkan kesuburan dan kerendahan hati.
Baca: Hubungan Membaik, Rusia akan Buka Jalur Feri dari Krimea ke Turki
Ada juga warna hijau yang berarti yang melambangkan hubungan manusia dengan penciptaNya, dan warna putih yang melambangkan kesucian hati.
Disematkan juga di kebaya tersebut bros antik Jawa, dan sanggul klasik lengkap dengan sasak dan melati.
"Sungguh kehormatan bagi saya memeprsembahkan karya ini untuk Ibu. Selamat merayakan keberagaman Indonesia, salam Damai," tulis Didiet Maulana.(*)