Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah gempa susulan yang terjadi di Lombok, NTB, Minggu (19/8/2018) malam, desakan untuk meningkatkan status bencana terus disuarakan.
Namun, hingga kini pemerintah tetap mengatakan bahwa status bencana gempa Lombok adalah bencana daerah.
Meski begitu, Menteri Sosial, Idrus Marham memastikan bahwa bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap diprioritaskan dengan sekala nasional.
Baca: Romahurmuziy Mangkir dari Panggilan KPK, Sekjen PPP Minta Dijadwal Ulang
"Meskipun ini bencana daerah tetapi (pemerintah) pusat memperkuat dan mendampingi dan memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan," kata Idrus di kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Idrus mengaku telah menugaskan pejabat di Kemensos untuk terjun langsung dan mendata korban paska gempa susulan berkekuatan 7,0 skala richter yang terjadi pada Minggu (19/8/2018) malam.
Dia juga mengatakan telah berkordinasi langsung dengan bulog sebagai penyedia bahan pangan untuk terus menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi.
Baca: Ditanya Peluang Gandeng Mahfud MD, Djoko Santoso: Kalau Mau Berjuang Silakan Gabung
Pihaknya, juga terus melakukan kordinasi langsung dengan Kementrian Kesehatan terkait korban luka-luka dan Kementrian Pendidikan untuk melakukan pendampingan bagi anak-anak korban gempa bumi.
"Tetap satu kesatuan, tingkat pusat dan daerah dan bahkan ini apapaun kata Presiden pokoknya tidak hanya memperkuat, back-up dan apapun kekurangan kekurangan apapun kebutuhan harus dipenuhi," kata Idrus.
Baca: Soroti Pernikahan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto, Suryo Prabowo: Dipaksa Pisah oleh Politik
Dikabarkan sebelumnya, Minggu (19/8/2018) malam, Lombok kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan 7 skala richter.
Gempa itu terjadi pukul 21.56 WIB dengan kekuatan 7,0 skala richter dan berlokasi di koordinat 8,28 LS dan 116,71 BT, dengan kedalaman 10 kilometer.
Di waktu bersamaan 21.56 WIB, gempa berkekuatan 6,9 skala richter juga mengguncang lokasi di koordinat 8,44 LS dan 116,68 BT dengan kedalaman 18 kilometer.
Berdasarkan data frekuensi gempa, hingga saat ini sudah terjadi lebih dari 768 kali gempa bumi dalam berbagai kekuatan yang berdampak pada kerusakan material dan imaterial.