Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sikap petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diduga menerima mahar atas dukungannya kepada capres-cawapres Prabowo-Sandi mendapat protes keras dari akar rumput PKS.
Seperti yang terjadi di Depok, Jawa Barat dimana tokoh masyarakat, ulama serta simpatisan akar rumput (kader) PKS merasa terganggu atas keputusan yang diambil untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
"Sebagai partai yang menjunjung tinggi keadilan sosial kami menganggap petinggi PKS ini tidak amanah kepada amanat partai khususnya kepada kader dan akar rumput," kata Ust. H. Masruri.
Hal ini disampaikan dalam Tausiahnya pada acara Silaturahmi dan pengajian rutin (Halaqah) dengan tema "Dilema dan Kegelisahan Simpatisan PKS di akar rumput menyikapi isu Mahar 500 Milyar" yang berlangsung di Rangkap Baru, Pancoran Mas Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/8/2018).
Ust H Masruri menilai petinggi tidak amanah dalam memperjuangkan keputusan partai pada Pilpres 2019 termasuk sesuai ijtima ulama.
"Mereka memilih menempuh jalur konspirasi dengan mementingkan uang (500 Milyar), tapi mereka menutupi ini kepada seluruh kader PKS baik dalam penyampaian berita (publik) maupun informasi struktur partai," tegas Ust. H. Masruri.
Akibat dari sikap para elite semacam itu, maka Ust. H. Masruri mewakili kader, simpatisan dan akar rumput PKS Kota Depok menghimbau kepada pimpinan PKS untuk mempertanggung jawabkannya.
"Apabila tidak, maka seluruh kader serta simpatisan PKS ditiap kelurahan, kecamatan dan kota Depok akan melakukan sikap tidak lagi mengikuti petunjuk para imam (PKS) beserta tugas partai, " ungkap Ust. H. Masruri.