TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Lombok bertambah menjadi 563 orang setelah sebelumnya berjumlah 555.
"Jumlah korban meninggal itu ada 563 orang. Itu data yang dirilis, posko utama itu kan masih 555. Berarti ada selisih 8," kata Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018).
Harry merinci 8 korban tambahan terdiri atas 7 korban yang tinggal di Sumbawa dan 1 orang meninggal di Lombok.
Baca: Hari Pertama Jadi Mensos, Agus Gumiwang Temui TGB di NTB
Cara mengidentifikasi korban yang meninggal dengan cara mengkonfirmasi secara door-to-door.
Namun, mereka tetap memeriksa lebih lanjut kemungkinan ada penambahan korban.
"Lagi dipantau yang Sumbawa. Sumbawa ibaratnya baru h+ sekian yang coba kita lagi petakan, kita identifikasi ulang, tapi 7 orang sudah teridentifikasi, terverifikasi," kata Harry.
Harry mengklaim, pemerintah sudah menyerahkan santunan kepada korban meninggal.
Pemerintah sudah menyerahkan sekitar Rp 8,34M untuk 556 korban meninggal.
Sementara itu, 7 korban meninggal yang baru diidentifikasi akan diserahkan bantuan pada pekan ini.
"Di luar dari 7 ini santunan ahli waris sudah diselesaikan. jumlahnya 556 ditambah 7 menjadi 563. ini akan dibereskan besok hari Minggu," kata Harry.
Dalam data yang diperoleh per tanggal 23 Agustus 2018, Kemensos mencatat 563 jiwa terdiri atas 12 jiwa di Kota Mataram, 45 Jiwa di Lombok Barat, 471 jiwa korban di Lombok Utara, 2 jiwa di Kab Lombok Tengah, 26 korban jiwa di Lombok Timur, Sumbawa Barat Daya 2 jiwa, dan Sumbawa Besar 5 jiwa.
Sementara data korban luka hingga tanggal 23 Agustus 2018 mencapai 1.116 jiwa. Jumlah pengungsi terakhir mencapai 417.529 jiwa dan rumah rusak sekitar 71.937 jiwa.