TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Erick Thohir dianggap merupakan sosok yang cukup piawai dalam memimpin organisasi. Dia orang yang memiliki multi talenta. Rekam jejak kepiawaian memempin bisa dilihat dari mulai bidang olah raga hingga bisnis. Hal ini disampaikan oleh Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, Kamis (6/9/2019).
"Keberhasilannya memimpin penyelenggaraan Asian Game ke 18 membuktikan kemahiran dan kematangan dari seorang Erick Thohir. Menurut saya, dia seorang manajer yang handal dan profesional. Dari rekam jejak keberhasilannya di berbagai bidang termasuk sukses menghantarkan Asian Games, menunjukkan sosok Erick adalah seorang manajer yang cerdas dan pekerja keras," ujarnya.
"Tidak ada keberhasilan tanpa bekerja keras. Erick adalah sosok yang menggabungkan prinsip kerja keras dan kerja cerdas. Karenanya, merupakan strategi yang tepat mempercayakan sosok Erick Thohir untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden Jokowi - Kiai Maruf Amin," kata dia.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, menurut Karyono kepemimpinan Erick Thohir akan manambah energi baru dalam tim Jokowi. Dengan kemampuan manajerial dan rekam jejak kesuksesan menghantarkan Asian Games dan keberhasilannya di beberapa bidang usaha bisa menjadi modal untuk memimpin tim kampanye nasional.
Karenanya, kehadiran sosok Erick akan menaikkan citra positif pasangan Jokowi - Ma'ruf. Selain kisah sukses yang disandangnya, sikap Erick yang tetap cool menambah pesona dan kharisma sosok yang berlatar belakang pengusaha ini. Erick tidak hanya kaya harta tapi juga kaya ide dan gagasan yang menginspirasi bagi sebuah prestasi.
Namun demikian, lanjutnya posisi Erick menjadi ketua tim kampanye Jokowi - Kiai Maruf bukan tanpa tantangan. Sejumlah tantangan yang dihadapi tim Jokowi - Kiai Maruf diantaranya yang terberat adalah menyolidkan seluruh tim koalisi jangan sampai terbelah.
Selain itu, tantangan yang terberat saat ini adalah menghadapi isu-isu ekonomi yang ditandai melemahnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika. Selain masalah kurs rupiah yang anjlok, isu ekonomi lainnya seperti isu masuknya tenaga kerja asing, isu utang, dll juga memerlukan strategi tersendiri.
"Di sisi lain, realitas politik yang penuh propaganda SARA dan isu-isu negatif campaign dan black campaign menjadi tantangan yang memerlukan kearifan, kecerdasan dan kelihaian untuk menanganinya," Karyono mengingatkan.