Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menjelaskan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2018 sudah dibahas pemerintah dengan DPR sejak tahun lalu.
Politikus Partai Demokrat tersebut mengatakan memang ada kebutuhan tenaga teknis dalam masing-masing kementerian dan lembaga (K/L).
"Soal ini sudah jadi pembahasan dengan DPR sejak setahun lalu dan memang yang dibutuhkan sekarang adalah tenaga teknis masing-masing K/L," ujar Dede Yusuf kepada Tribunnews.com, Jumat (7/9/2018).
Baca: Faisal Basri Beberkan Alasan Kecilnya Kemungkinan Terjadi Krisis seperti Tahun 1998
Ia pun mengungkap konfigurasi PNS yang ada masih didominasi tenaga administrasi sekitar 60 persen.
Sementara tenaga teknis hanya 30 persenan.
Karena itu, dia menjelaskan, tenaga kesehatan, pertanian, guru, agama, dan lainnya sangat diperlukan saat ini dalam pengadaan CPNS.
"Jadi ini yang jadi prioritas karena slotnya sedikit," jelasnya.
Baca: Kerajinan Lampu Kristal Hemat Energi
Lebih lanjut kata dia, secara bertahap semuanya juga akan diterima sesuai kompetensinya.
Meskipun sudah dibahas dengan DPR sejak lama, bukan hal yang tidak mungkin bila penerimaan CPNS tersebut bisa dijadikan komoditas politik.
Terlebih pelaksanaan jelang pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif 2019.
"Bisa saja dijadikan alat politik. Namun yang penting bahwa perjuangan ini adalah bareng'degan DPR juga bukan hanya pemerintah," jelasnya.
Diberitakan, Pemerintah akan melaksanakan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)Tahun 2018.
Di tahun ini, lowongan CPNS yang disediakan mencapai 238.015. Adapun formasi terbanyak akan diisi oleh guru/dosen dan tenaga kesehatan.
Baca: Fadli Zon Ikuti Pertemuan Ketum Koalisi Prabowo-Sandi di Kertanegara
"Adapun peruntukan instansi Pemerintah Daerah terdiri dari Guru Kelas dan Mata Pelajaran sebanyak 88.000 formasi, Guru Agama sebanyak 8.000 formasi," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpar RB), Syafruddin, dalam acara Rapat Koordinas Penyampaian Rincian Penetapan Kebutuhan Formasi PNS dan Persiapan Pengadaan CPNS Tahun 2018 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).
"Sementara tenaga kesehatan sebanyak 60.315 formasi (Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, dan Tenaga Medis/Paramedis), serta tenaga teknis yang disi dari pelamar umum sebanyak 30.429 formasi," tambahnya.
Syafruddin menambahkan, sisa formasi yang ada akan mengisi tenaga ahli administrasi baik di Kementerian/Lembaga maupun pemerintah daerah.
"Untuk instansi pusat diprioritaskan jenis jabatan fungsional dan teknis pada core businessnya," terang Syafruddin.
Lebih jauh, perekrutan CPNS yang cukup besar pada tahun ini diharapkan mampu mendongkrak kinerja aparatur negara serta meningkatkan daya saing bangsa.
Nantinya, ASN itu bisa memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat Indonesia.
"Tujuannya dalam rangka rekrutmen ini untuk menghasilkan SDM aparatur yang lebih berkualitas dan dalam rangka mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia di tahun 2024," imbuhnya.
Rencananya pembukaan akan dimulai pada 16 - 20 September 2018.