"TGBNomics ini ikhtiar nyata sehingga dulu kalau dulu sering diplesetkan “Nasib Tergantung Bali”, atau “Nanti Tuhan Bantu”, kita sering becanda akronim NTB. Tetapi ada keyakinan seluruh masyarakat NTB, sehingga NTB berubah jadi Nasib Ternyata Baik," tambahnya.
Baca: Pelaku Pembunuhan Ninin Teriak Saya Masih di Bawah Umur saat Digerebek Polisi
TGB menambahkan menjadi pejabat publik yang dipilih rakyat baik bupati, wali kota, gubernur, hingga presiden dan wakil presiden termasuk anggota lembaga kedewanan itu tidak ada sekolahnya.
"Tidak ada sekolah gubernur atau bupati. Tidak ada juga sekolah anggota DPR. Oleh karena itu, sinergitas antara elected public position dengan birokrasi menjadi sangat penting," ujarnya.
Menurut dia, pemimpin politik menghidupkan ideologi dan menyemaikan pemikiran-pemikiran besar, lalu struktur birokrasi lah yang menjalankannya.
Disinilah letak peran kepemimpinan dan komunikasinya yang demokratis dan efektif menjadi kunci utama.
Praktik tata kelola pemerintahan efektif yang dijalankan pemerintah NTB bersama pemerintah pusat telah berjalan sangat baik.
"Insya Allah, apa yang telah dijalankan di NTB dapat menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi pelaku-pelaku politik pemerintahan saat ini dan masa depan. Dalam konteks nasional, membangun pemerintahan efektif dan demokratis telah dicontohkan oleh para pemimpin kita termasuk Presiden Joko Widodo," ujarnya.