TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPD Golkar DKI Jakarta menyayangkan ulah kader Golkar yang merupakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Muhir terjaring operasi tangkap tangan (ott) karena diduga meminta fee untuk proyek perbaikan sekolah pascagempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kita sangat prihatin, kita sayangkan, kita kecam dan mohon maaf jika itu terjadi di luar pengetahuan kita semua," kata Plt Ketua DPD Partai GolkarDKI Jakarta, Rizal Mallarangeng saat ditemui di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (16/9/2018).
Baca: Indonesia Dorong Pembahasan Pembangunan Infrastruktur di Negara Berkembang
Koordinator Nasional Relawan Golkar Jokowi (GoJo) ini mengaku sedih dengan ulah politikus Golkar itu.
Pasalnya, dugaan uang yang diterima merupakan dana perbaikan paskabencana gempa bumi melanda Lombok sejak Agustus lalu.
"Semua juga sedih dengan peristiwa ini. Walaupun kecil dampaknya besar. Insya Allah semua bisa kita atasi. Kita minta maaf, kita sayangkan, dan kita kecam hal ini tidak boleh terulang kembali," ungkap Rizal.
Meski Rizal menilai ulah oknum itu tak ada kaitannya dengan partai, namun dampak negatif berpengaruh ke partai Golkar.
Baca: Indonesia Siap-siap Alami KLB Campak Lagi Gara-gara Imunisasi MR Terancam Gagal, Ini Imbauan Jokowi!
Lebih lanjut, Ia memastikan pengurus Golkar akan melakukan evaluasi terhadap dugaan korupsi kader itu.
"Itu menyedihkan. Itu tidak boleh terjadi sama sekali pada saat masyarakat butuh bantuan kok ada orang yang tega-teganya mencari keuntungan dari itu. Itu sangat tidak terpuji. Kita akan ada evaluasi," jelas Rizal.(*)