TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan merombak tiga jabatan penting di internal lembaga.
Ketiga jabatan yang dirombak yakni Direktur Penyidikan, Direktur Monitor, dan Kepala Biro Perencanaan Keuangan.
Salah satu posisi penting yang cukup berpengaruh di KPK yakni Direktur Penyidikan (Dirdik).
Baca: KPK Lantik Tiga Pejabat Baru Hari Ini
Dirdik KPK yang baru sendiri akan dijabat oleh Wakil Direktur Tindak Pidana Umum (Wadir Tipidum) Bareskrim Mabes Polri Kombes RZ Panca Putra.
Kombes RZ Panca Putra akan menggantikan posisi Brigjen Pol Aris Budiman sebagai Dirdik.
Aris Budiman merupakan sosok yang cukup berpengaruh dalam segi penindakan korupsi, apalagi dalam beberapa tahun belakangan, KPK gencar melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, cukup menaruh perhatian kepada Aris Budiman yang sudah menjadi keluarga lembaga antirasuah kurang lebih tiga tahun.
Menurut Saut, Aris Budiman merupakan sosok yang memiliki karakter dan integritas yang kuat. Dia yakni Aris akan menjadi 'orang besar'.
"Untuk Aris, saya yakin dia akan jadi besar nanti karena karekter dan integritasnya di atas rata-rata," kata Saut dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Saut mengungkapkan, Aris Budiman merupakan sosok yang suka memberikan tantangan kepada pimpinan terutama dalam menuntaskan kasus-kasu korupsi.
Sebab, Aris berani mengambil resiko besar ketika mengungkap sebauh kasus.
"Dan saya suka sama anak buah yang suka men-challenge pimpinan karena terbukti kenerjanya baik, secara teori yang saya ajarkan di kampus sebagai 'beeling the cats ' dia lakukan, dia berani ambil risiko," jelasnya.
Aris Budiman sendiri diketahui resmi menjabat Dirdik KPK pada 14 September 2015.
Pria kelahiran Pangkajane tersebut sebelum menjabat Dirdik sempat mengisi posisi Wakil Direktur Tipikor (Wadirtipikor) Bareskrim Mabes Polri.
Sebelum menjabat Wadirtipikor Polri, Aris merupakan Analis Kebijakan Madya Bidang RB POl Srena Polri dan Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya.
Pihak Mabes Polri sendiri telah menyiapkan posisi khusus sekembalinya Aris ke Korps Bhayangkara.