TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 5.800 personel gabungan dari TNI dan Polri akan mengamankan pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI untuk mengamankan acara yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 14 Oktober itu.
Ia menyebut personel Korps Bhayangkara menyiapkan 2.800 personel. Sementara TNI menyiapkan 3 ribu personel.
"Dari Polri ada 2.800 di-backup Polda-Polda yang dekat dengan Bali. Kemudian TNI ada sekitar 3.000 personel, jadi total 5.800 personel," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2018).
Baca: Menkeu: Persiapan Pertemuan IMF dan Bank Dunia 95%
Dalam acara itu, Polri berfokus dalam mengamankan lokasi tempat pertemuan, hotel tempat menginap, serta obyek-obyek sasaran kunjungan.
Hal ini berbeda dengan TNI yang lebih fokus melakukan pengamanan bagi kepala negara, maupun para pejabat tinggi negara lainnya.
"Polri dalam hal ini tanggung jawabnya pengamanan VIP dan pengamanan jalur serta objek-objek lokasi kunjungan para delegasi. Sedangkan pengamanan VVIP itu dari TNI dalam hal ini Paspampres kan menyangkut kepala negara, jadi ada Pam Waskita," jelasnya.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
Selain itu, jenderal bintang satu itu menyatakan ada sekira 15 anggota Paspampres yang disiagakan bagi tiap kepala negara yang hadir.
"Satu kepala negara akan dijaga oleh sekitar 15 orang. Kemudian itu dibagi oleh tiga shift sehingga total mencapai 45 orang untuk menjaga kepala negara. Kalau misal yang datang 20, ya bisa dihitung berapa," tukasnya.