Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, warga binaan yang panik lalu melarikan diri saat Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah diguncang gempa 7,4 magnitudo disusul tsunami, tetap akan dicari.
"Tentu tetap dicari nanti pada waktunya," kata JK usai menghadiri ulang tahun DPD RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Hal tersebut disampaikan JK saat berkaca pada bencana gempa dan tsunami Aceh di tahun 2006 silam, yang juga membuat warga binaan di Lembaga Pemasyarakata (Lapas) maupun rutan berlarian menyelamatkan diri saat bencana.
"Ya itu memang sama itu seperti terjadi di Aceh dulu saat Tsunami, karena penjaranya juga kena, kabur maka mereka lari," tutur Kalla.
Baca: Kisah Atlet Paralayang Singapura Berjibaku Bertahan Hidup Saat Tsunami Menerjang Palu
Dalam konferensi pers Kemenhumham Senin (1/10/2018), Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Sri Puguh Budi Utama mengungkapkan, sebanyak 1.425 warga binaan melarikan diri.
Sri merinci total warga binaan itu mendekam di 8 unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan di Sulawesi Tengah dengan total 3.220 orang.
Namun dari jumlah tersebut, 1.795 warga binaan tercatat masih berada di Lapas maupun Rutan di seluruh Sulawesi Tengah. Data tersebut tercatat pada Senin pagi ini.