TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci sejumlah kebutuhan yang saat ini dibutuhkan para korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sejumlah wilayah lain di Sulawesi Tengah.
Kebutuhan itu antara lain BBM, solar, premium untuk genset. Lalu air minum, air bersih, dan tangki air.
Selain itu para korban juga membutuhkan obat-obatan seperti betadine, alkohol pembersih luka, P3K, obat batuk, paracetamol, kantomg mayat, kaim kafan, ambulans darurat, tandu, kursi roda, kruk (alat bantu jalan), dan tenaga medis untuk kebutuhan rumah sakit lapangan.
Selain itu, para korban juga membutuhkan tenda pengungsi, terpal, selimut, veltbed, alat penerangan dan genset.
Baca: Ratusan Orang Disinyalir Masih Tertimbun di Balaroa dan Patobo Akibat Gempa Sulteng
Untuk perlengkapan sekolah, para korban membutuhkan seragam sekolah, kaus kaki, sepatu, dan alat tulis.
Mereka juga membutuhkan sejumlah pakaian mulai dari pakaian balita, pakaian dewasa, sarung, dan perlengkapan salat.
Untuk makanan, para korban membutuhkan mie instan cup, biskuit, roti kering, susu, abon, kornet, dendeng, minyak goreng, bumbu dapur, kopi, gula, serta makanan bayi.
Terakhir, mereka juga membutuhkan perlengkapan dan peralatan mandi dan makan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Pusat pada Senin (1/10/2018).
"Kebutuhan sehari-hari diperlukan, ini kebutuhan sangat mendesak," kata Sutopo.
Ia pun menjelaskan, pemerintah juga kini tengah mendorong agar bantuan lain berupa uang.
"Dalam hal ini pemerintah mendorong bantuan banyak yang kita belanjakan di Makassar dan kemudian kita angkut dengan pesawat Hercules untuk kemudian ditempatkan di gudang bandara dan kita bagikan kepada masyarakat," kata Sutopo.
Ia mengimbau kepada para relawan baik dari lembaga swadaya masyarakat untuk selalu melapor ke posko tanggap darurat yang berada di Makorem Palu.
"Karena relawan baik dari NGO (LSM) maupun masyarakat kita imbau mereka untuk selalu lapor ke posko tanggap darurat yang ada di Makorem Palu untuk kemudian kita arahkan dan apa yang perlu dibawa ke sana," kata Sutopo.