News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Negara-negara Sahabat Siap Bantu Sulteng, Wiranto: Itu Buah Kunjungan dari Presiden Kita

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Wiranto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk menerima bantuan dari negara lain untuk pemulihan Palu-Donggala dan sekitarnya usai gempa dan tsunami pada Jumat, 28 September 2018 lalu.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, mengatakan hingga saat ini tercatat ada 18 negara yang menyatakan siap memberikan bantuannya.

Baca: Jelang Piala AFF 2018, Liga-liga di ASEAN Sudah Menemukan Juara, Kecuali Liga 1

Negara-negara itu diantaranya Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swis, Norwaygia, Hongria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar.

Selanjutnya New Zealand , Singapura, Thailand, Jepang, India, serta China.

Menurut Wiranto alasan Indonesia menerima bantuan tersebut lantaran Indonesia ingin manjaga hubungan baik dengan para negara sahabat.

"Bahkan kunjungan Presiden Jokowi ke negara-negara sahabat dalam untuk rangka menjalin dan mempererat bilateral dan multilateral, sehingga di sana jalinan saling menguntungkan dan saling membantu," ujar Wiranto, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).

Salain dari negara, Wiranto menyebut organisasi Internasional seperti United Nations Development Programme (UNDP) siap memberikan bantuannya.

"Termasuk UNDP dan kelompok organisasi internasional Asia sendiri sudah menawarkan itu," ujar Wiranto.

Wiranto pun mengapresiasi bantuan-bantuan yang diberikan, dan pihaknya akan berusaha mengarahkan bantuan-bantuan tersebut agar tepat sasaran.

"Ya kita apresiasi, itu buah kunjungan dari presiden kita dan membuahkan perasaan partisipasi dan solidaritas antar negara, dan ini tak bisa ditolak," ujar Wiranto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini