Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - I Made Bobi Yengki (27) pria yang tinggal di Tangerang, Banten tersebut langsung menanyakan jangkauan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulwesi Tengah saat tiba di Kantor BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, Minggu (30/9/2018).
Hal tersebut ditanyakannya lantaran hingga hari ini belum mendapat kabar mengenai keluarga pasca gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang melanda kota kelahirannya tersebut.
“Rumah saya di Jalan Towua, berjarak 10 kilometer dari Pantai Talise yang terkena tsunami, oleh karena itu saya bertanya seberapa jauh tsunami itu menjangkau Kota Palu,” ucapnya kepada Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Baca: Kota Palu Mencekam, Air Teluk Palu Sudah Naik
Sayangnya Bobi belum mendapatkan jawaban pasti lantaran BNPB pun belum memperoleh data pasti jangkauan tsunami tersebut di Kota Palu.
Berbagai cara pun ia lakukan untuk mengetahui kabar keluarganya di Palu termasuk melalui media sosial.
Seperti diketahui jaringan komunikasi di Palu terputus pasca gempa bumi tersebut.
Ia pun mengaku hanya bisa menghubungi adiknya yang berada di Kabupaten Parigi Moutong yang berjarak perjalan 1,5 jam dari Kota Palu.
“Tapi adik saya juga gagal mencapai Kota Palu karena akses jalan yang melewati pegunungan iti terputus,” ungkap Bobi.
Ia juga mengeluhkan belum adanya instansi yang membuka posko penampung informasi dari masyarakat Jakarta yang memiliki sanak saudara di Palu.
“Oleh karena itu saya ke sini (BNPB) untuk mencari informasi tersebu,” pungkasnya.
Sementara itu Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan bahwa jangkauan tsunami bisa makin jauh masuk ke dalam Kota Palu melalui Sungai Palu yang langsung bermuara di Teluk Palu, dekat dengan Pantai Talise.
Namun ia mengaku belum mendapatkan secara pasti data akurat mengenai dampak tsunami yang terjadi.
“Karena komunikasi dan listrik masih terputus kami belum mendapatkan citra satelit dampak tsunami,” tegas Sutopo.