Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bantuan yang didapat dari dunia internasional diperuntukan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Baca: Cerita Haru Azwan Mencari Istri Usai Tsunami Palu, Istri Tiba-tiba Muncul Saat Hati Sudah Ikhlas
"Kita (Indonesia) lebih memfokuskan untuk bantuan asing untuk rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Kalla yang ditemui, di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Kalla menerangkan, bantuan dari dunia internasional diupayakan menjadi berbentuk program, sehingga lebih berdampak jangka panjang.
"Sama dengan waktu di Aceh. Jadi katakanlah misalnya satu negara bikin 500 rumah, jadi rumah ada jangka panjang. bahwa ini rumah negara A, ini negara B. Jadi bersifat program, tidak hanya dalam tanggap darurat," ujar JK.
Meski demikian, Indonesia tak menutup diri, jika ada tawaran bantuan dunia internasional yang bersifat tanggap darurat. "Tapi tanggap darurat juga boleh selama itu memenuhi kebutuhan kita," tutur dia.
Indonesia sendiri ujar JK, tengah memfokuskan diri untuk memberikan bantuan yang bisa langsung berdampak pada warga.
Salah satu negara yang telah mengumumkan diri membantu Indonesia dalam pengananan pasca gempa adalah Inggris.
Melalui Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, negara Britania Raya tersebut mengumumkan bantuan tersebut diakun media sosial, pada Senin malam (1/10/2018).
"Menyusul pesan Presiden @jokowi yg mengizinkan bantuan internasional utk saudara2 kita di #sulteng, Menteri Inggris @pennymordaunt @DFID_UK menyetujui bantuan kemanusiaan senilai Rp 38 milyar. Tim dari London akan segera datang utk koordinasikan #UKaid
#PrayforPalu, " demikian tertulis diakun Moazzam Malik.