Pelabuhan tersebut pun akan dijaga oleh aparat gabungan yang terdiri dari Polri dan Marinir, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi pun juga sudah didirikan.
"Pelabuhan Pantoloan digunakan sebagai terminal penumpang dan gudang Logistik, untuk pengamanan dijaga Polri dan Marinir, 7 dapur umum juga telah didirikan," kata Sutopo.
Dari informasi yang diperoleh BNPB, saat ini sudah ada 1234 korban ditemukan meninggal dunia, kemudian 799 orang mengalami luka berat, serta 99 orang dinyatakan hilang.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 7,4 skala richter mengguncang wilayah provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat sore, 28 September lalu.
Gempa tersebut kemudian mengakibatkan tsunami setinggi hingga 2 meter yang menyebabkan korban tewas semakin banyak karena mereka tidak hanya tertimpa reruntuhan bangunan, namun juga tersapu derasnya air laut.
Hingga kini proses evakuasi, pengiriman bantuan logistik dan tim relawan juga masih dilakukan untuk memasuki lokasi yang masih terisolir.
Diketahui saat ini sudah ada 26 negara yang menawarkan bantuan untuk penanganan korban gempa di provinsi itu dan tawaran itu pun disambut baik oleh pemerintah Indonesia.