TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPD RI, Fahira Idris mengaku terkejut dan kecewa atas pengakuan aktivis Ratna Sarumpaet yang berbohong soal kasus penganiayaannya.
Dia pun menilai perbuatan yang dilakukan oleh ibunda aktris Atiqah Hashiholan itu sudah melewati batas.
"Pengakuan Ibu Ratna Sarumpaet sangat mengejutkan dan mengecewakan saya. Saya sangat kecewa sekali. Ini kesalahan yang sangat fatal," ujar Fahira saat melakukan kunjungan kerja di Ternate, Maluku Utara, melalui keterangan tertulis, Rabu (3/9/10/2018).
Sebagai seorang perempuan dan ibu serta kenal baik dengan Ibu Ratna, awalnya Fahira tersentuh dan bereaksi keras terhadap kabar penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
"Sebagai seorang perempuan dan ibu serta kenal baik dengan Ibu Ratna, saat mendengar berita ini dari berbagai media massa, saya langsung tersentuh dan bereaksi keras agar pelakunya segera ditangkap dan mengutuk penganiayaan ini. Ini reaksi spontan sebagai manusia," ungkap Fahira.
"Terlebih Pak Prabowo sudah bertemu langsung dengan Ibu Ratna dan menggelar jumpa pers untuk menunjukkan keperihatinan beliau," imbuh Fahira.
Baca: Ratna Sarumpaet: Soal Penganiayaan Itu Cuma Cerita Khayalan
Namun, kini Fahira memaafkan kebohongan yang dilakukan aktivis berusia 70 tahun itu.
Semua kebohongan Ratna terungkap saat dia menggelar konferensi pers pada Rabu (3/10/2018) petang.
"Saya pribadi memohon maaf karena telah mempercayai kebohongan ini dan mengutuk peristiwa yang sebenarnya tidak terjadi sama sekali," ucap Fahira.
Meskipun bisa memaafkan perbuatan Ratna, Fahira mengaku tak bisa melupakan kebohongan publik yang telah dilakukan oleh Ratna Sarumpaet itu.