News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Bulog Kirim Berton-ton Beras Minyak Tepung Hingga Daging ke Sulteng

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pihaknya mengirimkan bantuan pangan kepada korban gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).

Bantuan yang dimaksut Buwas meliputi beras, minyak, tepung, hingga daging.

"Sebenarnya semenjak awal kejadian itu, saya sudah memerintahkan untuk jajaran Bulog di sana, toh gudang Kita juga hancur di sana. Tapi kan berasnya banyak, minyak goreng banyak, daging banyak, tepung terigu banyak, gula banyak," kata Budi Waseso di Kantor PBNU, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).

Baca: Mengenal Likuifaksi, Fenomena Tanah Bergerak di Kota Palu dan Langkah Mengantisipasinya

"Daging, kemarin dari awal kita sudah mendistribusikan 5 ton, terus kemudian beras, beras bahkan yang tahap awal kita sudah hampir 11 ribu yang pendistribusian, pada saat awal kejadian," tambahnya.

Buwas menyebut Bulog dari awal memang sudah menyiapkan stok 50 ribu ton beras untuk dibagikan ke daerah yang terkena bencana di wilayah Sulteng.

Selain itu, mantan Kepala BNN ini juga telah menginstruksikan Bulog di wilayah yang tidak terdampak bencana agak mendistribusikan pangan.

Baca: Kisah Yusman, Bocah 12 Tahun yang Selamatkan Kedua Adiknya Saat Gempa dan Tsunami Palu

"Sebenarnya kita siap sebanyak mungkin yang dibutuhkan oleh saudara-saudara kita, kita siapkan semua yang ada di tempat musibah, itu kita punya stok kemarin awal ada 50 ribu ton beras, kita akan bagikan. Kita siap juga di wilayah-wilayah lain termasuk yang di Gorontalo, Sulawesi Selatan? sudah kita siapkan untuk kita rapatkan bilamana itu memang dibutuhkan, kita akan membantu dengan maksimal," ungkap Buwas.

Meski begitu, ia menyebut sejumlah hambatan pengiriman bantuan tersebut adalah terputusnya jejaring dan alat transportasi yang susah mencapai daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami.

"Jadi sejak awal kita sudah langsung mendistribusikan itu, hanya karena hambatannya jejaringnya putus, transportasi putus. Kemudian listrik mati, terus minyak juga nggak ada, sehingga kita masaknya juga agak kesulitan kemarin," terang Buwas.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini