Para pejabat Indonesia dan Polandia sepakat untuk mengeksplorasi lebih jauh kerjasama di sektor tenaga kerja.
Mengingat Indonesia memiliki cukup banyak skilled workers, sedangkan Polandia memerlukan tenaga-tenaga yang mempunyai keterampilan terkait industri galangan kapal dan perikanan.
Kesungguhan kedua pihak ditandai kesepakatan untuk mengadakan koordinasi ke berbagai instansi di dalam negeri masing-masing.
Setelah itu akan dilanjutkan dengan pertemuan para pejabat senior serta kalangan swasta kedua negara di Warsawa, Polandia awal tahun depan.
Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan antara Deputi Menteri Negara pada Kementerian Kemaritiman dan Navigasi Antar Darat Polandia Anna Moskwa dengan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Anna Moskwa didampingi Dubes Polandia untuk Indonesia Beta Stozynska, sedangkan Nusron Wahid disertai Sestama BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid memberi gambaran kepada tamunya, perjanjian yang akan dicapai kedua pihak adalah antara swasta dengan swasta (P to P). Perjanjian tersebut akan dipayungi pemerintah kedua negara.
Tatang Razak menambahkan, pihaknya dalam beberapa waktu mendatang akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Hasil pertemuan akan disampaikan kepada Jakub Janas, Konsul pada Kedubes Polandia di Indonesia.
“Kemudian Jakub akan menyampaikan ke pemerintahnya dan kami akan memperoleh umpan balik,” ucapnya.
Dengan cara tersebut, maka pertemuan antara delegasi Indonesia dengan Polandia di Warsawa pada tahun depan, diharapkan dapat berorientasi kepada hasil, lanjut Nusron Wahid.
Baik Anna Moskwa maupun mitranya dari Indonesia menyadari, masih banyak hal yang harus diatasi mengingat kedua negara belum pernah membangun kerjasama di bidang ketenagakerjaan.
Masalah itu misalnya, visa, asuransi, akomodasi, subtansi kontrak kerja, upah, kualifikasi keterampilan dan sebagainya.
Informasi Kedubes
Dalam perkembangan yang sama, Kedubes RI di Polandia mengungkapkan, dewasa ini sektor galangan kapal dan perikanan Polandia memerlukan 25 ribu tenaga kerja.
TKI memiliki peluang untuk mengisi peluang tersebut karena tenaga kerja lokal kurang berminat bekerja di sektor tersebut.
Polandia merupakan pemasok utama ikan dan olahan ikan serta bisnis perkapalan ke kawasan Eropa.
Sektor-sektor lain yang terbuka untuk tenaga kerja asing (skilled workers) antara lain di sektor perkebunan buah-buahan, pengolahan makanan, IT/komputer, akunting, sektor produksi, infrastruktur, properti, pelayanan, perdagangan dan hospitality seperti spa, perhotelan, restoran dan kecantikan.
Ditambahkan, hingga semester pertama 2017, terdapat 8 ribu tenaga kerja asal Asia tiba di Polandia. Sebagian besar tenaga kerja tersebut, berasal dari India, Bangladesh dan Nepal. (*)