TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menganggap kasus berita bohong atau hoaks penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet hanya sebagai 'pepesan kosong'.
Fahri mengatakan masalah tersebut sudah jelas karena aktivis berusia 70 tahun itu sudah mengakui kebohongannya.
"Sebenarnya ini kan pepesan kosong, enggak ada apa-apanya. Gimana? Orangnya jelas kok ngaku berbohong ya sudah selesai," ucap Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
"Orang ngaku berbohong masalahnya apa coba? Yang masalah (itu) orang enggak ngaku kalo dia bohong padahal bohong. Itu yang harusnya diproses hukum," imbuh Fahri.
Baca: Pengamat: Kasus Berita Hoaks Ratna Sarumpaet Harus Jadi Pelajaran Berharga Bagi Elite Politik
Politisi asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu juga menyatakan enggan melaporkan balik pihak-pihak yang telah melaporkan diirnya ke kepolisian terkait berita hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Ia mengakui malas karena ada isu lain yang lebih penting dari pada kasus hoaks tersebut.
"Sebenarnya sih pengen (laporin balik), cuma malas karena ini ada isu lain yang lebih besar, isu bencana dan sebagainya, isu kurs dollar, kemarin juga ada isu pembobolan 14 bank," ungkap Fahri.
"Itu kan jadi hilang sebenarnya tapi mungkin pihak-pihak yang melapor itu pengennya agar isunya fokus ke masalah Ratna Sarumpaet ini, silahkan saja," pungkas Fahri.