News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Ratna Sarumpaet

Soal Hoaks Penganiayaan, Wakil Ketua TKN Minta Polisi Tidak Hanya Fokus pada Ratna Sarumpaet

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Johnny Plate

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, mengatakan pihaknya menyerahkan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet kepada proses hukum.

Namun, Johnny berharap aparat tidak hanya fokus kepada ibunda Atiqah Hasiholan tersebut. Penting, kata dia, fokus kepada pihak lain yang juga terkait dalam kasus ini.

Baca: Anak Rudy Wowor Mengaku Tahu Sang Ayah Sakit dari Seorang Teman

Baca: 3 Kuliner Khas India yang Wajib Disantap saat Liburan ke Negeri Bollywood

"Kami berharap aparat hukum itu tidak hanya fokus pada ibu Ratna Sarumpaet yang secara terbuka menyampaikan kebohongannya. Tetapi semua pihak yang terkait sesuai dengan kewenangan dan aturan hukum," ujar Johnny, di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018).

Menurutnya, semua pihak yang ikut membantu menyebarkan informasi kebohongan kepada masyarakat di ruang publik harus diusut pula.

Sekjen Partai Nasdem ini juga menyoroti permohonan maaf Ratna yang ditujukan kepada Prabowo Subianto, Amien Rais, dan sejumlah tokoh di kubu sebelah. Ia menghormati hal tersebut namun merasa heran mengapa yang bersangkutan tidak meminta maaf kepada masyarakat dan pihaknya.

"Yang menjadi korban dari isu itu pasangan calon Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf yang dituduh menggunakan preman untuk melakukan penganiayaan, yang tuduhan tidak berdasar. Tetapi di dalam permohonan maaf itu sama sekali tidak menyebut Pak Joko Widodo, sama sekali tidak menyebut masyarakat, hanya ditujukan kepada kelompoknya sendiri," jelasnya.

Dari situlah, Johnny melihat ada indikasi kuat bahwa desain dan rekayasa politik besar dibalik kasus itu, untuk mengisi ruang publik dengan propaganda negatif.

"Itu memang betul-betul dipersiapkan dan karenanya tentu kita minta kepada aparat hukum untuk tidak saja memeriksa ibu Ratna Sarumpaet, tetapi semua pihak yang terlibat di dalamnya," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini