Anggota Komisi IX DPR RI Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (F-PG) mengatakan bahwa dirinya turut berbela sungkawa dan prihatin yang sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi dan tsunami yang menimpa Kota Palu beberapa waktu silam. Ungkapan itu disampaikannya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR RI ke Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (4/10/2018).
“Ternyata keluarga kita yang di Palu yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami itu memang masih banyak membutuhkan pelayanan kesehatan yang sangat tepat dan cepat. Tadi kita lihat di rumah sakit DR. Wahidin banyak korban yang dirujuk ke Makassar, karena dianggap rumah sakit tersebut adalah rumah sakit rujukan dari Indonesia Timur,” katanya.
Ia melanjutkan, keluhan dari kepala rumah sakit adalah tenaga perawat yang kurang dan juga ada beberapa bahan habis-pakai yang sangat dibutuhkan segera. Sedangkan untuk kebutuhan dokter sudah tercukupi. “Saya berharap kekurangan-kekurangan ini segera dipenuhi, sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang terkena gempa dan tsunami ini tidak terhambat. Sebaliknya, harus segera mendapat pelayanan yang tepat dan cepat,” jelasnya.
Komisi IX DPR RI berharap Kementerian Kesehatan dapat bertindak dengan cepat menyelesaikan permasalahan ini. “Saya pasti akan mendorong dan mengusulkan kepada pimpinan di Komisi IX DPR untuk segera melakukan kunjungan kerja ke Palu untuk melihat bagaimana pelayanan kesehatan di sana, karena kita tahu banyak sekali masyarakat yang harus mendapatkan pelayanan medis. Kita juga tahu keadaan di sana sangat memprihatinkan, seperti rumah sakit yang sudah runtuh, banyak tenaga kesehatan yang hilang, dan tentu alat-alat kesehatan juga rusak,” ungkapnya.
Politis Partai Golkar ini, berharap, Komisi IX perlu meninjau langusng ke lokasi bencana gempa di Palu untuk melihat dari dekat para korban gempa dan kerusakan yang terjadi. Ia mengungkap informasi dari beberapa politisi yang sudah mengunjungi Palu, ternyata kondisinya cukup mencekam. Bahkan, orang yang kelaparan bisa menjadi ganas.
“Kita tidak bisa menyalahkan hal ini, karena ini perlu penanganan yang intensif, agar segala bantuan segera masuk, peralatan-peralatan medis juga bisa segera masuk, dan mungkin harus ada rumah sakit darurat yang bisa dikirim agar tidak perlu lagi dirujuk ke Makassar,” tutupnya. (*)