Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sembilan orang kontraktor hadir menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/10/2018) untuk terdakwa Gubernur nonaktif Jambi Zumi Zola dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi.
Dalam kesaksiannya, para kontraktor tersebut mengakui memberikan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah kepada Plt Kadis PUPR Jambi Arfan, mantan Kadis PU Jambi Dody Irawan serta pihak swasta, Muhammad Imanuddin alias Iim Direktur PT Artha Graha Persada.
Baca: Jadi Bagian Timses Zumi Zola, Endria Mengaku Dapat Tiga Proyek
Menurut Rian Widiantara, seorang kontraktor yang juga menjadi saksi menyatakan orang-orang dekat Zumi Zola membentuk tim yang dinamakan "Tim Cemara" untuk mengelola fee.
"Soal fee proyek, ada istilah tim Cemara. Tim ini yang mengatur proyek di Jambi. Kalau uang-uang fee sepengetahuan saya dikelola oleh Apif dan Iim," ucap Rian Widiantara di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Jaksa lanjut mencecar bagaimana sistem kerja dari Tim Cemara tersebut.
Mendengar pertanyaaan tersebut, Rian mengaku tidak tahu.
Baca: Asiang Bantah Beri Uang 30.000 Dollar AS untuk Zumi Zola dan Istri ke Amerika
Dia hanya mengetahui apabila ada pengusaha yang ingin koordinasi soal proyek bisa melalui Tim Cemara.
Terpisah, kuasa hukum Zumi Zola juga menanyakan asal usul Tim Cemara.
Rian menjelaskan dia awalnya mengetahui ada Tim Cemara dari Asrul Pandapotan, orang kepercayaan Zumi Zola.
Baca: Zulkifli Nurdin Disebut Sempat Minta Dana Kepada Anak Buahnya untuk Pencalonan Zumi Zola
"Yang saya tahu, Tim Cemara itu tempat tinggal Apif. Nama jalan atau nama lorong di rumah Apif itu Cemara. Jadi mungkin diistilahkan orang yang sering kumpul disitu Tim Cemara," tutur Rian.
Diakhir persidangan, Zumi Zola angkat bicara.
Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui soal pembentukan Tim Cemara.
Ia pun menyatakan dirinya sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan sembilan kontraktor yang bersaksi di sidangnya.
"Tidak banyak yang bisa saya sampaikan karena saya juga tidak banyak kenal dengan beliau-beliau ini (para kontraktor), kami tidak ada interaksi. Soal permintaan uang dari Kadis PUPR ataupun Tim Cemara, saya tidak tahu," kata Zumi Zola.