Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menyatakan berkembangnya paham komunisme sekarang di Indonesia sebenarnya sudah selesai dan menjadi masa lalu.
Justru, Boni menyebut ancaman nyata saat ini datang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
Baca: Dituduh PKI, Jokowi: Sudah Empat Tahun Diulang-ulang dan Masih Ada Saja yang Percaya
"Yang kongkret JAD itu riil, ada kelompok teror. Yang riil itu, HTI juga sudah dibubarkan sebagai organisasi, tetapi HTI sebagai kumpulan orang kan enggak bisa dibubarin, sebagai ideologi enggak bisa dibubarin, artinya masih bisa menjadi gangguan sistem kita untuk mereka bisa mewujudkan khilafah," ujar Boni dalam diskusi Membedah Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Boni menduga ada oknum yang sengaja mengembangkan isu PKI dan dikaitkan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca: Kalahkan Jepang, Tim Wheelchair Basketball Iran Raih Medali Emas
Hal itu, kata dia, terbukti pada 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada sama sekali isu terkait kebangkitan PKI.
“Kalaupun ada tidak sekencang hari ini. Kenapa ketika Jokowi jadi presiden tiba-tiba diskursus itu muncul seakan-akan PKI ini ancaman riil,” pungkasnya.