TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Balistik, Metarlugi Forensik Puslabfor Polri, Kombes Pol Ulung Kanjaya, bahwa pihaknya telah melakukan perhitungan terkait kesimpulan bahwa tembakan nyasar ke DPR berasal dari Lapangan Tembak Senayan.
Ulung menjawab pernyataan sejumlah pihak yang menilai ada kejanggalan dalam peristiwa tersebut.
"Sudah dihitung secara matematik dan fisika sampai (ke DPR)," ujar Ulung saat dikonfirmasi, Kamis (18/10/2018).
Dia menambahkan Lapangan Tembak Senayan sendiri pasca kejadian Senin lalu belum beroperasi hingga hari ini.
Ulung sendiri belum tahu kapan Lapangan Tembak Senayan akan kembali diizinkan beroperasi.
Baca: Steffy Burase Batal Diperiksa KPK, Alasan Berobat ke Dokter
"Pokoknya nanti Kapolri bilang sama DPR bilang buka ya buka. Bukanya juga harus dalam keadaan yang aman itu, harus dirubah supaya tidak ada peluru nyasar lagi, harus diperbaiki. Dibuat loring, jadi kalau ada peluru yang ke atas tetap di ruangan itu," jelas Ulung.
Seperti diketahui, setidaknya ada enam lubang tembakan ditemukan sampai dengan hari ini di Gedung DPR.
Ruangannya pun berbeda-beda, ada di lantai 13, 16, 10, 20, 9, dan yang terakhir lantai 6.
Namun, meski ada enam lubang tembakan, baru lima proyektil yang ditemukan. Satu proyektil, yakni yang ada di lantai 20 tidak ditemukan atau hilang.