TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Selvia Dwi Susanti (15) seorang gadis penderita obesitas di Desa Cangkring Kecamatan Bluluk Lamongan bisa kembali bersekolah.
Selvia yang putus sekolah saat dibangku kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) ini masih akan menikmati proses belajar mengajar di tingkat dasar atau SD.
Baca: Doa Angel Lelga untuk Vicky Prasetyo
Kepastian Selvia melanjutkan pendidikan setelah Penyelenggara Kesetaraan UPT Dinas Pendidikan Wilayah Selatan, Muslich berkunjung ke rumah Selvia melakukan pendataan untuk pra syarat masuk ke lembaga pendidikan.
"Selvia akan ikut sekolah kesetaraan dulu, istilahnya persamaan," kata Muslich kepada di rumah Selvia, Kamis (18/10).
Karena kondisi, maka proses belajarnya akan dilakukan dengan sistem kunjung.
Ada enam guru paket A yang dilibatkan berkunjung mengajar ke rumah Selvia. Dan Selvia akan segera menempuh pendidikan serta bisa ikut ujian negara di tingkat SD.
"Umurnya sudah 15 tahun, makanya harus ikut ujian SD dulu, baru nanti melanjutkan ke SMP," kata Muslich.
Pendidikan tingkat SD, SMP hingga SMA tetap di wilayah Selatan. "Ada, ada semua di Sambeng," ujar Muslich.
Untuk SMP dan SMA belum dipastikan, apakah masih sistem kunjung atau tidak. Karena harus melihat perkembangan kondisi kesehatannya nanti.
Pendidikan kesetaraan, menurut Muslich, cukup luwes dan fleksibel dalam pelaksanaannya.
Yakni ada tatap muka, tutorial bersama teman-temannya dan mandiri belajar sendiri pada kesempatan yang dimiliki siswa.
Baca: Seniman Wales Buat Lukisan Pasir Demi Kumpulkan Donasi untuk Korban Gempa Palu, Berikut Karyanya
Pendidikan kesetaraan SD yang akan diikuti Silvia bersama 15 siswa lain.
Sementara Selvia menyambut gembira tawaran UPT Dinas Pendidikan Kesetaraan Wilayah Selatan."Seneng," jawabnya singkat.
Selvia yang gemar pelajaran matematika ini bahkan berkemauan untuk menempuh pendidikan hingga di bangku kuliah."Cita-citanya jadi guru," kata Misri ibunya Selvia.