TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa Kemenhub tidak memberikan fasilitas pelatihan penembakan bagi pegawainya.
Pernyataan itu disampaikan Budi Karya untuk menanggapi dua pegawainya yang menjadi tersangka atas kasus peluru nyasar ke Gedung DPR/MPR Senin lalu.
"Tidak ada latihan penembakan dari Kemenhub, itu murni kegiatan pribadi. Tidak ada pendidikan tembak menembak di Kemenhub," jelas Budi Karya di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Budi Karya menambahkan, dua pegawainya tersebut berstatus non-eselon dan berasal dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian.
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut menyatakan bahwa Kemenhub menyerahkan sepenuhnya proses hukum kedua Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut kepada pihak berwajib.
"Saya prihatin dan saya pikir ini satu koreksi bagi semua orang dan kami menyerahkan kepada hukum bahwa yang bersangkutan harus memenuhi hukum berlaku," terang Budi Karya.
Sebelumnya diberitakan, dua ASN Kemenhub berinisial IAW dan RMY ditetapkan penyidik Polda Metro Jaya sebagai tersangka atas kasus peluru nyasar ke Gedung DPR/MPR RI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menhub: Tak Ada Pelatihan Khusus Menembak Bagi Pegawai"