TRIBUNNEWS.COM -- Pakar Otomotif, Ridwan Hanif mengatakan, Indonesia tidak perlu minder jika tidak memiliki mobil nasional.
Hal itu disampaikan oleh Ridwan di Apa Kabar Indonesia Pagi dalam tema Lika-Liku Mobil Esemka, Senin (22/10/2018).
Sebab, kata dia, akan sulit untuk mengejar industri otomotif sebab mobil dari pabrikan Jepang dan Jerman sudah terlalu maju
"Kecuali kita mau masuk langsung ke mobil listrik yang akan dipakai di masa depan, jadi kita nggak ketinggalan-ketinggalan banget," ujarnya dilansir dari tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi, di YouTube Talk Show tvOne, Selasa (22/10/2018).
Selain itu, kata Ridwan, kita juga seharusnya bisa belajar dari negara sebelah, ketika mereka memiliki mobil nasional.
"Nah itu, ketika (mobil nasional mereka) masuk ke Top Gear, dibully mobil mereka. Kita udah siapa belum, ketika kita masuk di industri yang sudah ketinggalan, terus kita dibully sama negara lain gara-gara produk kita, kita udah siap belum? ini kan bisa jadi pisau bermata dua juga sebenarnya," bebernya.
Ia juga menjelaskan, industri di Indonesia itu sebenarnya tidak terlalu membutuhkan mobil, sebab Indonesia merupakan negara maritim.