Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari mengatakan empat tahun kepemimpinan Jokowi-JK telah memberikan dampak yang cukup baik dalam penyelenggaraan pesta multievent tingkat Asia itu.
Salah satunya ialah kesuksesan Indonesia melampaui target yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dengan menduduki peringkat ke-5 dengan 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu.
Pencapaian itu melesat jauh dari target Presiden yang hanya meminta Indonesia ada di peringkat ke-8.
Sama halnya dengan pencapaian emas Indonesia yang hanya ditargetkan 16 emas, namun mampu dibuktikan oleh para atlet yang berlaga dengan sukses mendapatkan 37 emas.
Baca: Kubu Prabowo Dukung Program Dana Kelurahan, Pengamat Politik Curiga dan Khawatirkan Hal Ini
Atensi khusus juga diberikan oleh Jokowi-JK saat meninjau langsung proses persiapan Lawn Bowls.
Padahal, ungkap Okto, saat itu cabor tersebut dirasa kurang mampu menghasilkan pundi emas bagi Indonesia dan hampir tak diikutsertakan.
Tapi siapa sangka, setelah event berakhir, cabor tersebut jadi salah satu penyumbang emas terbanyak dengan 5 emas.
Baca: Selama Suzuki Day di Serang, Belasan Mobil Laku Terjual
"Pak Presiden dan JK beri atensi khusus, waktu itu pak pres meninjau langsung proses persiapan Lawn Bowls," papar Okto dalam forum FMB 9, di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Dia pun mengungkap bahwa Indonesia sejatinya telah menang sebelum event itu di mulai.
Sebab Indonesia satu-satunya negara yang mampu melaksanakan dua kegiatan yakni Asian Games dan Asian Para Games hanya dalam kurun waktu persiapan 15 bulan.
"Kita sudah menang sebelum pertandingan dimulai, bahwa Indonesia menjadi negara pertama didunia yang mampu melaksanakan kegiatan dalam waktu 15 bulan," ujarnya.
Baca: Persib Bandung Gagal Total Rebut Puncak Klasemen, PSM Makassar Makin Menjauh
Selain itu, tolak ukur baru juga ditorehkan Indonesia dengan sukses menyelenggarakan Asian Para Games terbaik yang pernah ada. Hal itu diakui sendiri oleh Presiden Komite Paralimpiade Asia Majid Rashed saat menutup Asian Para Games 2018 kemarin.
"Kita juga membuat benchmark baru, bahwa Asian Para Games Indonesia menjadi APG terbaik di dunia, itu dibandingkan dengan Paralympic Games, bukan hanya APG saja," ungkap Okto.
Baca: Kubu Prabowo Dukung Program Dana Kelurahan, Pengamat Politik Curiga dan Khawatirkan Hal Ini
Hal terpenting dari penyelenggaraan itu semua, lanjut Okto, ialah dari sisi kemanusiaan. Dimana per hari ini begitu terasa peningkatan awareness terhadap kaum disabilitas. Salah satunya dengan seringnya kehadiran bahasa khusus yakni isyarat pada beberapa acara di stasiun televisi.
"Menarik adalah legacy fisik, yaitu kemanusiaan. Per hari ini sering kita lihat bahasa-bahasa isyarat. Ini merupakan awareness terhadap disabilitas cukup meningkat," pungkas dia.