News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Pemilu Kata Jusuf Kalla: Dikenal Disukai Dipilih

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden RI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pandangannya terkait pemilu pada era demokrasi.

JK menyebut, dalam era demokrasi seperti ini seorang caleg dipilih karena popularitas bukan hanya sekadar track record.

"Dari sistem trackrecord sekarang popularitas. Pemilu dalam demokrasi itu ada 3 tahap yaitu dikenal, disukai dan dipilih," ujar Kalla di Istana Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).

Ia mengatakan, para caleg tentunya harus melewati 3 tahapan ini, yaitu dikenal, disukai, dan dipilih.

"Jadi kenapa perlu baliho-baliho agar dikenal, kenapa perlu tersenyum agar disukai. Kenapa jabat tangan dan selfi agar dipilih, itu tahapnyakan," jelas Kalla.

Bagi JK, tak ada cari lain bagi caleg agar melenggang ke rumah perwakilan rakyat itu, selain harus dikenal, disukai, dan dipilih.

Baca: Ketua DPP PSI Nilai OTT Kepala Daerah Jadi Bukti Kegagalan Partai Politik

"Ya semua langkahnya seperti kalau tidak dikenal, bagaimana mau dipilih. Kalau tidak disukai bagaimana mau dipilih. Disukai macam-macam, bisa disukai pekerjaannya, bisa disukai tampangnya, bisa disukai pemberiaannya," ujar Kalla.

Dirinya menceritakan, pembagian sembako untuk menarik simpati warga agar dipilih tentu bukanlah hal baru.

"Ini fakta yang terjadi. Kita juga dulu ikut bagi-bagi sembako macam-macamlah, tidak bisa dihindari, lawan perbuat begitu kita juga berbuat begitu. Tapi yang bagi bukan kita tapi tim sukses ,ini semua menjadi bagian dari pada sistem itu," ujar Kalla.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini