Hari kedua pagelaran Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, BNP2TKI memperkenalkan berbagai macam produk hasil dari PMI Purna.
Dalam event TEI ke-33 ini, dengan difasilitasi BNP2TKI dan BP3TKI, para PMI Purna berkesempatan untuk memperluas pangsa pasarnya, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dapat mengekspor produk yang menjadi unggulan mereka.
Para PMI Purna ini merupakan hasil binaan BP3TKI Bandung, BP3TKI Pontianak, BP3TKI Mataram, dan BP3TKI Jakarta.
Beberapa produk yang ditampilkan pada booth PMI Purna diantaranya adalah gantungan kunci rajutan dan manik-manik cinderamata dari Aceh, minyak vco, tas dan dompet rajutan dan mukena bordir dari Padang, Palembang dengan kerupuk kemplangnya, Lampung dengan keripik jamurnya.
Daerah Jawa Barat khususnya Bandung menampilkan sepatu dan tas berbahan karung goni, beras organik serta beberapa makanan ringan seperti keripik sukun dan rengginang.
Dari Kota Jakarta juga membawa berbagai macam snack seperti keripik pisang, keripik kulit ceker ayam, dan cheese stick. Perhiasan dan jam tangan dari batu-batuan, arang untuk shisha dan sepatu tenun juga ikut diperkenalkan disana.
Semarang dengan keripik paru dan cekernya, Jawa Timur memperkenalkan keripik pepaya, pare, pisang dan keripik tahu. Pontianak dan Mataram juga membawa kain tenun dan songket khas daerah mereka masing-masing.
Yeni Agus Winoto, Kepala Subdirektorat Fasilitasi Rehabilitasi TKI Purna ditemui di booth BNP2TKI mengatakan bahwa event ini dapat membuat orang orang yang belum awam terhadap instansi BNP2TKI dapat memperoleh informasi yang lebih jelas.
"Dengan adanya TEI tahun 2018 ini orang-orang jadi tahu bahwa BNP2TKI tidak hanya menempatkan dan memberi perlindungam terhadap Pekerja Migran Indonesia di luar negeri, tetapi juga ada pemberdayaan dan pelatihan bagi mereka yang sudah tidak menjadi PMI di luar negeri lagi”, ujar Yeni.
Yeni menyebutkan keikutsertaan PMI purna di event ini dapat menumbuhkan semangat bagi para PMI lain dengan produk yang mereka miliki untuk dapat dioptimalkan kualitasnya sehingga dapat diekspor ke luar negeri.
Ia menambahkan, pembinaan PMI purna sangat penting karena dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka dan diharapkan para PMI purna yang lainnya dapat memiliki jiwa kewirausahaan dengan adanya berbagai macam pelatihan yang diadakan oleh BP3TKI dan mitra usaha di daerah asal PMI purna tersebut.
Demo Kesehatan Unjukkan Potensi Perawat Indonesia Di Hadapan Buyers
Selain perkenalkan produk PMI Purna, BNP2TKI juga menampilkan tenaga kesehatan Perawat dalam rangkaian acara TEI ini. Sejak hari pertama sampai hari kedua dan mungkin akan tetap ditampilkan sampai hari terakhir TEI (28/10) yang akan datang. Para perawat ini merupakan mahasiswa Keperawatan dari Stikes ISMI Tangerang.
Dibawah pendampingan tim Kedeputian Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, para Perawat ini menjalankan demonya dengan sangat baik. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, sehingga ada banyak Buyers yang ikut mengunjungi stand pameran tersebut.
Negara luar pertama yang langsung melakukan penjajakan lanjutan dan meminta tenaga kesehatan dari Indonesia adalah Polandia. Polandia meminta 40 orang tenaga kesehatan.
Kasubdit Kawasan Asia Pasifik dan Amerika BNP2TKI, Sri Suratmi, mengatakan bahwa tenaga kesehatan dari Indonesia makin banyak diminati negara luar.
Hal ini bisa dilihat dari munculnya negara baru yang hendak melakukan Kerjasama dalam pengiriman tenaga kerja seperti Polandia. Tentu ini menjadi peluang yang sangat besar bagi Indonesia.
"Diharapkan akan menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dari Indonesia, karena secara gaji juga lumayan besar. Daya saing Para Calon PMI Indonesia harus diperhatikan lagi sehingga berkompetensi saat bekerja di luar negeri", ujar Sri Suratmi saat ditemui di sela pameran berlangsung.
Ia berpesan bagi para calon PMI dari Indonesia yang makin banyak dilirik negara luar, agar terus mengasah diri dan siap menghadapi persaingan dalam pasar kerja luar negeri secara internasional.(*)