TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, media sedang ramai memberitakan kecelakaan Pesawat Lion Air JT610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang.
Sebelum dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin(29/10/2018), pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Musibah memang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk mengantisipasi hal buruk, kita harus siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk saat bepergian dengan pesawat.
Apa yang dilakukan seorang penumpang di menit-menit terakhir sebelum kecelakaan pesawat sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.
Dave Inch, seorang kapten pesawat Boeing 787 - pesawat yang digunakan oleh maskapai seperti American Airlines dan Air Canada - berbagi tips yang harus kita lakukan saat terjebak dalam sebuah pesawat yang mengalami kecelakaan.
Cara ini bisa menghindarkan kita dari risiko kematian saat berada dalam kondisi kecelakaan tertentu atau di saat pesawat harus mendarat darurat.
Inch mengatakan, penumpang harus melakukan persiapan untuk melakukan pendaratan darurat.
Ia juga menyarankan kita untuk menyingkirkan semua benda tajam dari kantong, mengendurkan ikat pinggang, melepaskan dasi atau syal serta menyingkirkan sepatu hak tinggi.
Baca: Mahathir dan Putin Ucapkan Belasungkawa Musibah Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
"Lepas kacamata saat mendarat darurat sehingga tidak terjatuh dan membantu kita melihat jalan keluar saat membutuhkannya," ucapnya.
Selain itu, hal penting yang harus kita lakukan adalah mengetahui pintu keluar terdekat dan pintu darurat. Beberapa pintu keluar tak bisa dipakai saat pesawat mendarat di air.
"Hitung jumlah lajur pintu keluar itu dan cobalah untuk mengidentifikasi apa pun yang mungkin kita gunakan untuk menemukannya jika kabin penuh dengan asap," ucap Inch.
Kemungkinan besar akan terjadi kepanikan dan kekacauan di kabin pesawat.
Untuk itu, Inch menegaskan pentingnya untuk mendengarkan penjelasan pramugari.
Saat semua penumpang memahami dan berkumpul di satu tempat yang sama, Inch menyarankan untuk bekerja sama menemukan pintu keluar.
Selain itu, jangan buang waktu untuk merekam peristiwa yang terjadi.
"Merekam peristiwa genting ini dengan video memang keren. Tapi, jika kita mati karena lebih tertarik untuk mengambil video daripada memperhatikan, itu sangat tidak keren," ucapnya.
Setelah pesawat mendarat, jangan langsung berlari keluar dari pesawat. Tunggu di tempat duduk sampai ada intruksi untuk keluar.
"Tetap di kursi sampai diinstruksikan. Jangan membuka pintu atau jendela keluar tanpa instruksi langsung dari pramugari," kata Inch.
Inch juga menyarankan agar kita mengambil kain lembab untuk membantu bernapas saat ada asap.
"Jika ada asap saat evakuasi, tetap posisikan tubuh serendah mungkin," tambahnya.
Bila pendaratan darurat dilakukan di air, Inch menyarankan agar tak mengembangkan rompi sampai kita berada di pintu.
Saat melakukan pendaratan di air, pesawat akan terisi air. Mengembangkan rompi pelampung justru membuat kita terjebak di langit-langit pesawat dan membuat kita tak bisa berenang untuk keluar dari pesawat.
"Jika ini terjadi, keluarlah dari pelampungmu untuk bisa berenang dan berpegangan pada seseorang. Rompi pelampung itu bisa menyelamatkan 2 orang," tambahnya.