News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Suap di Bekasi

Bos Lippo Group James Riady Akui Bertemu Bupati Bekasi Neneng tapi Hanya Sebatas Beri Selamat

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Lippo Group James Riady tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Selasa (30/10/2018). James Riady diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Billy Sindoro terkait kasus dugaan suap pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos sekaligus putra dari pemilik Lippo Group Mochtar Riady, James Riady, mengakui pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin.

Hal itu disampaikan James Riady saat baru saja selesai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca: James Riady: Kami Menghormati KPK dan Siap Bekerjasama dalam Penyelidikan

James Riady keluar dari Gedung KPK sekira pukul 18.50 WIB. Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Billy Sindoro, Direktur Operasional Lippo Group.

Baca: KPK Jadwalkan Pemeriksaan Tiga Saksi Kasus Suap Proyek Meikarta

"Benar saya ada bertemu sekali dengan bu Bupati Bekasi. Itu pada saat beliau baru saja melahirkan, saya hanya ucapkan selamat. Saya tidak pernah bertemu dengan beliau (lagi). Kebetulan saya berada di Lippo Cikarang diberitahu bahwa beliau melahirkan," ucap James Riady di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2018).

Setelah mengucapkan selamat kepada Neneng Hassanah atas kelahirannya satu tahun yang lalu, James Riady mengklaim tidak membicarakan hal lain, termasuk bicara masalah perizinan.

"Saya mampir di rumah beliau, mengucapkan selamat. Tidak ada pembicaraan lain, tidak ada pembicaraan izin, tidak ada pembicaraan mengenai bisnis atau apapun dengan beliau," ungkap James Riady.

Saat diperiksa tim penyidik KPK, James Riady pun mengaku bersikap kooperatif dengan menjawab sebanyak 59 pertanyaan yang diajukan kepada dirinya.

"Saya sungguh apresiasi sikap KPK yang begitu profesional dan ramah. Itu saya sangat mengapresiasi. Selanjutnya saya akan terus kooperatif dan mendukung KPK dalam melaksanakan tugasnya dan setiap saatpun saya bersedia memberikan pernyataan lagi," ujarnya.

Sebelum meninggalkan Gedung KPK, James Riady menegaskan bahwa dia tidak pernah terlibat dengan dugaan suap perizinan proyek Meikarta yang melibatkan Bupati Bekasi tersebut.

"Izinkan saya menyampaikan bahwa saya pribadi tidak mengetahui dan tidak ada keterlibatan dengan kasus suap yang di Bekasi yang dibicarakan. Itu saja yang bisa saya sampaikan. Selanjutnya silakan anda bertanya kepada KPK," tutur James Riady

Sebelumnya, di hari yang sama, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, juga mengungkapkan bahwa dirinya memang melakukan pertemuan dengan adik dari Stephen Riady itu.

"Ketemu, ketemu. Tapi cuma bicara umum saja," ucap Neneng Hassanah singkat seusai diperiksa tim penyidik KPK.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjelaskan tentang kemungkinan pertemuan antara Neneng Hassanah dan James Riady. Pertemuan itu jadi salah satu yang ditelisik penyidik.

"Saya tidak tahu ya dalam proses ini, tapi namanya pertemuan para pengusaha dengan bupati pasti ada, nggak mungkin nggak ada," kata Basaria Panjaitan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini