Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi memastikan pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 akan terus dilakukan.
"Sampai sekarang kita terus melakukan pencarian mulai pagi tadi itu kita melakukan pencarian Multi Beam Echosounder," kata Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi di Posko SAR Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).
Multi Beam Echosounder yang dibawa Basarnas ini, kata Syaugi, bertugas menyapu dasar laut untuk mendeteksi bangkai pesawat Lion Air JT 610.
Meski hingga kini sejumlah korban dan bangkai Pesawat Lion Air JT 610 belum ditemukan, Basarnas akan trus mengoptimalkan pencarian meski jarak radiusnya diperkirakan sangat luas.
"Alat itu bisa mendeteksi kalau ke kanan 150 meter kalau ke kiri 150 meter jadi sekali jalan itu bisa 300 meter kita deteksi sampai ujung 5 km kembali muter ini masih seperti itu," terang Muhammad Syaugi.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Syaugi menerangkan, pencarian juga dioptimalkan dengan teknik penyelamaan helikopter.
"kita juga tetap melakukan pencarian dengan penyelaman helikopter kapal ada 35 ada disana," jelasnya.
Dikabarkan, Pesawat dengan tipe B737-8 Max terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.
Baca: Alviani Hidayatul Solikha, Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh Sempat Tuliskan Caption Ini
Pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Baca: Baru Mutasi, Hakim Ikhsan Korban Pesawat Jatuh Adalah Anak Mantan Ketua PN Jaksel
Sindu mengatakan, pesawat Lion Ait itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat juga sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.