News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis TKI

Ketua Umum PBNU Kecam Eksekusi Tuti Tursilawati oleh Arab Saudi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengecam keras eksekusi mati Tuti Tursilawati tanpa notifikasi oleh Arab Saudi.

Tidak adanya notifikasi dan juga pemberitahuan resmi kepada pihak Perwakilan RI di Arab Saudi juga menjadi persoalan yang menurut KH Said Aqil Siroj harus disikapi dengan tegas dan serius.

“Kami berduka dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menyikapi persoalan ini. Ini persoalan yang sangat serius,” tegas KH Said Aqil Siroj, dalam pernyataannya, Rabu (31/10/2018).

Untuk itu menurut KH Said Aqil Siroj, Pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah-langkah strategis-diplomasi guna melancarkan protes keras atas sikap Pemerintah Saudi.

Karena KH Said Aqil Siroj berpendapat, situasi tersebut menunjukkan kapada dunia internasional tentang adanya ketertutupan informasi terkait berbagai pelanggaran HAM.

Lebih lanjut KH Said Aqil Siroj menilai, sikap Arab Saudi dari dulu tetap tidak berubah secara signifikan dalam konteks penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kepatuhan pada tata krama diplomasi internasional.

“Ada ketidaktransparansian. Ada yang ditutup-tutupi. Inilah yang harus diungkapkan,” tegas KH Said Aqil Siroj.

Baca: TKW Kembali Dieksekusi Mati, Arab Saudi Tak Menghormati Pemerintah Indonesia

Untuk itu pula, KH Said Aqil Siroj menjelaskan PBNU akan mendorong dan mendukung pemerintah untuk mencari jalan keluar terbaik bagi persoalan ini.

“Ya, kami akan komunikasi dengan Pemerintah,” ucap KH Said Aqil Siroj.

Indonesia Protes

Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno LP Marsudi menyatakan, Indonesia telah menyampaikan protes kepada pemerintah Saudi buntut eksekusi mati pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tuti Tursilawati tanpa notifikasi kekonsuleran.

Dalam keterangannya, Retno menyebut, dirinya langsung menghubungi Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir serta memanggil duta besar Arab Saudi di Jakarta Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dan menyampaikan protes.

"Pagi ini saya panggil Dubes Arab Saudi di Jakarta. Kemaren pagi beliau ada di Bali, tapi siang kembali ke Jakarta dan saya minta beliau kembali ke Bali lagi, untuk bertemu langsung dengan saya dan saya menyampaikan concern yang sangat dalam dan protes kita mengenai masalah notifikasi itu," kata Retno yang ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018).

Retno menerangkan, Dubes Arab Saudi itu akan melanjutkan konsultasi dengan pemerintah Saudi terkait protes Indonesia.

"Dubes menyatakan dia paham dan sangat paham, dia akan menyampaikan concern (Indonesia) ke pemerintah Saudi," tutur Retno.

Ia pun membenarkan, eksekusi mati PMI asal Majalengka itu tanpa notifikasi kekonsuleran ke Indonesia, baik ke perwakilan Indonesia, seperti KBRI Riyadh maupun KJRI Jeddah.

Tuti Tursilawati dihukum mati pada Senin pagi waktu Arab Saudi (29/10/2018) di kota Taif.

"Pelaksanaan hukuman mati pada Alm. Tuti Tursilawati tanpa notifikasi resmi kekonsuleran," ucap mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Lebih lanjut, Retno mengatakan, pemerintah telah berupaya maksimal pemberikan pemdampingan hukun pada alm Tuti.

"Jadi sekali lagi duka cita kami yang mendalam. Pemerintah sudah mencoba maksimal pemberikan pendampingan hukunlm dan melakukan upaya apapun yang dapat dilakukan oleh pemerintah," tutur Retno.

Tuti diketahui tersandung kasus hukum di Arab Saudi di tahun 2010 silam, di mana ia terlibat kasus pembunuhan ayah majikannya yang berwarga negara Arab Saudi.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini