News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Elite Gerindra Klarifikasi Pernyataan Prabowo soal 'Tampang Boyolali'

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan sambutan saat akan mendeklarasikan Gerakan Emas atau Gerakan Emak-Emak dan Anak Minum Susu di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu (24/10/2018). Dalam deklarasi tersebut Prabowo berjanji jika terpilih pada Pilpres 2019, akan mencanangkan Gerakan Emas sampai ke desa-desa yang merupakan rangkaian dari Revolusi Putih salah satu program pasangan Prabowo-Sandiaga. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani mengatakan tidak ada sedikitpun dari pernyataan Prabowo soal 'Tampang Boyolali ' bertujuan untuk melecehkan.

"Pak Prabowo keseluruhan dalam pidato di Boyolali itu, dalam pidato itu saya tidak menangkap sedikitpun ucapan itu dimaksudkan untuk melecehkan orang Boyolali," ujar Muzani di Koja, Jakarta Utara, Minggu, (4/11/2018).

Muzani yang juga Sekjen Gerindra itu mengatakan maksud dari pernyataan Prabowo tersebut untuk menggambarkan kondisi sosial sekarang.

Gedung-gedung tinggi yang ada kebanyakan terasing dari masyarakat sekitarnya.

Baca: Pernyataan Tampang Boyolali Bisa Turunkan Elektabilitas Prabowo di Kalangan Pemilih Milenial

Mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar gedung tersebut tidak pernah merasakan kemegahannya.

"Sebagai bentuk keakraban lantas Pak Prabowo ngomong saudara juga jarang ke sana, tampang-tampang kayak saudara itu. Itu sebenarnya ungkapan keakraban oleh seorang yang sedang berpidato kepada audiensnya untuk menunjukkan bahwa semangat tentang apa yang diucapkannya ada keterasingan antara gedung dan hotel dengan orang di sekitarnya. Itu sesuatu yang asing," kata Prabowo.

Ia menambahkan, dalam ilmu orasi pernyataan Prabowo tersebut sangatlah lumrah.

Bukan untuk melecehkan, melainkan untuk mengangkat moral masyarakat.

"Itu dalam ilmu orasi itu biasa. Sama sekali tidak dimaksudkan untuk melecehkan. Itu justru untuk mengangkat moral kita bahwa kita adalah selama ini orang yang kurang mendapatkan perhatian," pungkasnya.

Sebelumnya Prabowo dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena pidatonya yang menyebut 'Tampang Boyolali' Pada Jumat, (2/11/2018). Prabowo dilaporkan oleh pria bernama Dakun yang mengaku berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

Kuasa hukum Dakun, Muannas Alaidid mengatakan Potongan pidato Prabowo yang dipermasalahkan, yaitu "...saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini."

Menurutnya, Dakun melaporkan Prabowo karena tersinggung dengan isi pidato tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini