Laporan Reporter Warta Kota, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak dua kapal perang Republik Indonesia (KRI), yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin, membawa keluarga korban ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).
Kedua kapal perang tersebut mengakut keluarga korban Lion Air berangkat dari Markas Komando Lintas Laut Militer sekira pukul 08.30 WIB.
Rombongan keluarga korban dibagi dua, di mana sebagian menumpang KRI Banda Aceh dan sebagian lainnya di KRI Banjarmasin.
Keluarga korban menempati geladak KRI, yang sudah disediakan tenda berukuran besar dan kursi-kursi dalam jumlah banyak. Mereka duduk pada bagian belakang, ditemani sejumlah tenaga pendamping.
Sementara pada bagian depan ada Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, beserta pejabat lainnya dari unsur TNI/Polri, Kementerian Perhubungan, hingga Lion Air.
Baca: Beredar Video Viral Sriwijaya Air Angkut 3 Ton Durian dari Bengkulu, Begini Klarifikasi Perusahaan
Perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam terlihat jelas dari raut wajah keluarga korban. Sebagian di antara mereka bahkan ada yang tidak kuasa menahan tangis, karena kehilangan keluarga yang disayangi.
Perjalanan menuju lokasi jatuhnya Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk sekali jalan.
Baca: Banjir Tangis dan Air Mata di Prosesi Serah Terima 13 Jenazah Korban Lion Air PK-LQP
Nantinya setelah berada di lokasi, akan diadakan sejumlah kegiatan seperti doa bersama keluarga korban jatuhnya Lion Air PK-LQP dari atas KRI, dan tabur bunga.
Pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pekan lalu.
Total ada 181 penumpang dengan tujuh awak di dalam pesawat tersebut.