TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prosesi penyerahan enam jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP di RS Polri diwarnai suasana haru.
Sambil memeluk peti jenazah berkelir coklat, beberapa orang anggota keluarga korban tak henti meneteskan air mata.
Baca: Sang Kakek Harap Jenazah Bayi Kyara Jadi Petunjuk ke Anak dan Menantu yang Belum Teridentifikasi
Air mata nampak deras mengalir. Doa tak putus dipanjatkan oleh mereka untuk anggota keluarga yang menjadi korban pesawat naas itu. Sesekali terdengar pula suara yang mencoba menguatkan.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Kombes Pol Edy Purnomo yang memimpin langsung upacara penyerahan jenazah, turut mengucapkan belasungkawa atas peristiwa yang merenggut nyawa penumpang pesawat tujuan Pangkal Pinang itu.
"Tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri kembali mengidentifikasi enam penumpang Lion Air yang saat ini berada di hadapan kita, semogga mereka diampuni dosanya dan diterima amal ibadahnya," ucap Edy, Jumat (9/11/2018).
Anshory (60), kakek bayi berusia satu tahun tiga bulan bernama Kyara Aurine mengaku bersyukur cucunya tersebut telah berhasil teridentifikasi.
"Yang jelas cucu saya sudah ketemu saya sangat bersyukur, semogga ini menjadi petunjuk agar kedua orang tuanya juga bisa segera teridentifikasi," ujarnya.
Ia menjelaskan, cucunya itu bersama kedua orang tuanya, yaitu Rizal Gilang dan Wita Sriyani menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
"Rencananya jenazah cucu saya akan kami titipkan dulu, setelah kedua orangtuanya teridentifikasi baru akan kami bawa pulang ke Bangka," kata dia.
Seperti diketahui, tim DVI hari ini kembali berhasil mengidentifikasi enam penumpang Lion Air PK-LQP.
Dengan penambahan enam penumpang, berarti total sudah ada 77 korban Lion Air PK-LQP yang berhasil teridentifikasi hingga saat ini.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari 57 orang penumpang laki-laki dan 20 lainnya wanita.
Sebelumnya, pesawat jenis Boeing 737 Max 8 milik maskapai Lion Air ini mengalami kecelakaan sesaat setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten pada Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat sempat dilaporkan meminta untuk kembali ke bandara Soekarno-Hatta, sebelum kemudian hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Baca: Hari Ke-12 Pencarian, Basarnas Tak Temukan Satupun Jenazah Kecelakaan Lion Air di Tanjung Pakis
Terakhir, pesawat itu terlihat berada di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T.
Pantauan dari Flightaware, pesawat terakhir berada di Tanjung Karawang, namun kemudian hilang dari jalur.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Isak Tangis Warnai Penyerahan Jenazah 6 Penumpang Lion Air PK-LQP