Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan Jakarta Barat. Menhub juga melakukan istigosah untuk keselamatan bangsa dan keselamatan penerbangan Indonesia.
Mengenakan koko putih dan peci hitam, Menhub tiba sekitar pukul 15.15 WIB dan langsung melakukan sholat Ashar berjamaah. Usai sholat, dilanjutkan dengan istigosah bersama.
Dalam sambutannya Menhub mengajak kepada masyarakat untuk selalu meneladani Nabi Muhammad SAW dan bersama-sama untuk mensyukuri dalam peringatan hari lahir nabi besar Muhammad SAW. "Nabi membawa masyarakat pada jamannya bangkit dari jaman jahiliyah. Dan Allah mengutuskan Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah," kata Menhub, Selasa (20/11/2018).
Menhub mengatakan dirinya dalam memimpin Kementerian Perhubungan selalu meneladani sifat Nabi. Meski tidak sempurna, namun itu perlu dilakukan. "Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk meniru keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," Tegasnya.
Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW menurut Menhub adalah untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawanya. Selanjutnya adalah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepadanya.
"Inti sifat yang harus diteladani dari sifat Nabi Muhammad SAW adalah ada empat, yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Sidiq artinya benar atau jujur, amanah artinya bisa dipercaya, fathonah artinya cerdas, dan tabligh artinya menyeru kepada kebaikan," Ujar mantan Dirut Angkas Pura II ini.
Keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang tegas Menhub dalah bahwa harus sidiq atau jujur dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. "Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan," Jelasnya.
Menhub menbahkan hal lain yang perlu diteladani dari Nabi adalah selalu merangkul semua kalangan, kelompok, suku, kepercayaan/agama, dan perbedaan lainnya pada saat beliau beliau memerintah sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama Islam. Pada konteks masa kini hal tersebutlah yang disebut sebagai sifat toleransi dan mengayomi.
"Jika sifat-sifat mulia tersebut menjadi acuan kita dalam kehidupan sehari-hari dan Al Qur’an sebagai pedoman kita, maka niscaya kita juga sedang melakukan dakwah meneruskan tugas Nabi Muhammad pada 1440 tahun lalu itu," Terangnya.
Menhub juga mengucapkan terimakasih atas istigosah yang sudah dilakukan oleh para jamaah Masjid Khairul Huda. Semoga istigosah ini membawa kebaikan bagi bangsa dan bagi keselamatan penerbangan.
"Semoga doa ini akan terus membawa kebaikan bagi kami dalam membangun bangsa. Dan apa yang sudah saya berikan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," Tandasnya