TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo mengklarifikasi sejumlah isu yang menyerang dirinya, seperti antek asing hingga tuduhan seorang anggota PKI.
Klarifikasi tersebut disampaikan kepada para ulama dari Kabupaten/Kota Bogor sebanyak 75 orang di Masjid Baitussalam, Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (21/11/2018) malam.
"Saya ingin sampaikan sekali lagi, mungkin sudah ada yang dengar dan belum, pertama mengenai isu-isu karena memang menjelang tahun politik seperti ini banyak isu, empat tahun ini banyak isu tapi saya tidak pernah jawab, mumpung bertemu para ulama, saya sampaikan," ujar Jokowi.
Baca: Bertemu 31 Bupati di Istana, Jokowi Jelaskan Isu-Isu PKI Hingga TKA
Jokowi yang mengenakan baju koko putih yang dibalut dengan jas berwarna hitam, serta mengenakan peci hitam, menyebut isu terkait serbuan tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia adalah tidak benar.
"Negara kita ini TKA-nya dibanding seluruh penduduk kita tidak lebih dari 1 persen, 0,03persen. UEA itu 83 persen seinget saya TKA-nya, di Arab itu 23 persen. TKI kita di China daratan 80 ribu, Hong Kong 160 ribu, Taiwan 200 ribu, artinya apa? Justru orang sana antek Indonesia," tutur Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi menyampaikan sumber daya alam yang sebelumnya dikuasai asing selama puluhan tahun telah berhasil direbut kembali oleh pemerintah Indonesia. Misalnya Blok Mahakam dan Blok Rikan, kini sudah dikuasai 100 persen oleh PT Pertamina (Persero).
"Freeport puluhan tahun cuman 9 persen, sekarang 51 persen kok enggak ada yang demo dukung. Antek asing dari mana?" ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meluruskan isu terkait dirinya yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Di mana PKI dibubarkan pada tahun 1965-1966 dan dirinya lahir pada 1961.
"Masa ada aktivis PKI balita. Ini gak kena, ganti lagi ke orang tua saya, nenek, kakek, keluarga saya muslim, keluarga besar orang tua saya muslim, kakek-nenek saya muslim," kata Jokowi.
"Saya ini siapa sih, saya bukan elite politik, bukan ketua partai, saya hanya orang kampung. Saya harus blak-blakan sekarang," sambung Jokowi.
Pertemuan Presiden dengan para ulama di Masjid Baitussalam, berlangsung singkat yang dimulai setelah salat Magrib dan diakhiri mamasuki salat Isya.
Setelah bertemu singkat di Masjid, Jokowi dan para ulama melanjutkan kegiatan yaitu peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Kepresidenan Bogor.