Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja (raker) bersama Menteri Pehubungan Budi Karya Sumadi.
Rapat Komisi V DPR RI dengan Budi Karya Sumadi tersebut membahas jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang.
Baca: 100 Ahli Waris Korban Kecelakaan Lion Air PK-LQP Dipastikan Telah Terima Santunan
Rapat digelar di ruang kerja Komisi V DPR, Dedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Selain Budi Karya Sumadi, hadir Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi, Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo, BMKG, mitra perhubungan udara serta dari pihak asuransi.
Baca: Sepakat Hubungan Badan Dua Kali, Mahasiswi Ini Kritis Ditikam Teman Kencan
Rapat dipimpin Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis sekira pukul 10.45 WIB.
Di awal pembukaan Ketua Komisi V DPR RI meminta semua pihak mendoakan korban Lion Air PK-LQP.
Menurutnya, kecelakaan tersebut harus disikapi dengan pembenahan manajemen penerbangan udara.
Baca: Putus dari Luna Maya, Ini Kisah Reino Barack dari Tokyo ke London Temui Syahrini dan Pengakuan Inces
"Marilah kita ambil hikmah dan pelajaran berharga memperbaiki sistem dan mekanisme aturan yang ada," ujar Fary.
Fary menuturkan setelah kejadian itu, banyak komentar mengenai kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat.
Namun, semua itu hanya asumsi dan pendapat pribadi.
Baca: Menhub dan DPR Komisi V Siang Ini Gelar Raker Bahas Laka Lion Air PK-LQP
Oleh karena itu, dia mengundang Menhub untuk meminta penjelasan secara resmi.
"Faktor manusia atau human error, cuaca atau kondisi pesawat. Kami ingin penjelasan resmi Menhub selaku regulator mengenai hal berkaitan musibah JT 610," katanya.